Wirang Birawa menyebut firasatnya ini sama persis seperti sebelum terjadi bencana di Banten dan Lombok. Selain itu, bencana terasa amat dekat, tetapi Wirang tak dapat mengetahui lokasinya.
- Neressa Prahastiwi
- Selasa, 14 Januari 2020 - 10:15 WIB
WowKeren - Wirang Birawa dikenal sebagai paranormal dengan penampilan khas serba putih dengan topeng kacamata berwarna senada. Firasat Wirang sering kali terbukti hingga unggahannya di Instagram baru-baru ini ramai menjadi perhatian.
Peramal yang mulai terkenal sejak prediksinya soal Ruben Onsu ini mengaku susah tidur karena keresahan akan suatu hal yang akan terjadi saat orang-orang sedang terlelap. Wirang pun berujar bahwa sebenarnya ia tak ingin memiliki kemampuan ini karena sering dituding halu.
"Setiap ingin tidur aku sllu berdoa semoga tidak terjadi di saat orang tertidur. Setiap pagi aku bangun tidur aku sllu khawatir berita apa yg terjadi di saat malam aku tertidur.....panik,resah. Itu prasaan yg menghantui malam malam ku," tulis Wirang yang pada Senin (13/1). "Semoga cepat berlalu semua ini, mungkin sebagian orang menganggap aku halu. Tapi aku gak bisa jelaskan dgn kata-kata. Jika boleh memilih aku tidak ingin dilahirkan dgn kemampuan ini."
Menurut Wirang pada keterangan foto, firasat kali ini membuat sesak seperti perasaannya sebelum bencana di Banten dan Lombok terjadi. Lebih lanjut, Wirang merasa kejadian tersebut akan segera terjadi namun firasatnya tak bisa memprediksi lokasi.
"Nyesek di dada , uda berulang kali tarik nafas dalam ttp aja ganjel nyesek .....pengen teriak seketika prasaan ini sama seperti saat aku berfirasat soal banten & lombok sama persis seperti ini nyeseknya 2 hari 2 malam gak enak tidur seakan dekat tapi gak tau ujungnya dimana," sambung Wirang yang memilih mematikan kolom komentar. " GAK TAHAN, KEPALA RASANYA MAU PECAH...Bismillah semoga semua berlalu."
Pada unggahan berikutnya, Wirang membagikan video ombak dengan latar lagu "Bila Waktu Tlah Berakhir" milik Opick. Video tersebut seolah mengisyaratkan dugaan bahwa bencana yang dimaksud Wirang adalah tsunami. Apalagi bencana yang sama terjadi di Banten dan Lombok sebelumnya.
"Instrument ini nikmat nada nya untuk pengantar tidur," pungkas Wirang. "Meski sulit untuk tidur, tapi ttp berusaha agar bisa tidur."
(wk/nere)
