Sungai Lekso Blitar Tercemar Limbah Pabrik Susu, Ini Kata Dinas Lingkungan Hidup
Nasional

Sungai Lekso, Beru Kecamatan Wlingi, Blitar tercemar limbah peternakan sapi milik PT Greenfield. Permasalahan ini telah dilaporkan oleh warga sekitar ke Dinas Lingkungan Hidup Blitar.

WowKeren - Pencemaran lingkungan masih menjadi masalah yang perlu disoroti hingga kini. Pasalnya, semakin industri berkembang makin banyak pula limbah yang dihasilkan hingga kerap mencemari lingkungan di sekitarnya.

Sama yang terjadi di Blitar di mana limbah peternakan sapi perah PT Greenfield kini tak hanya meluber ke Sungai Genjong, Ngadirenggo namun meluas ke Sungai Lekso, Beru Kecamatan Wlingi. Hal ini diketahui dari salah satu postingan netizen di media sosial Facebook.

Seorang netizen mengunggah sebuah video yang memperlihatkan luapan limbah pada sungai tersebut pada komunitas Facebook bernama Info Cegatan Blitar. "Sungai leso wlingi yang dulu bersih,jernih dan banyak ikanya, kini keruh tercemar akibat ulah perusahaan ternak yang tidak bertanggungjawab," tulis netizen pada keterangan video tersebut.

Facebook/Diko Jaya


Permasalahan ini sendiri telah dilaporkan oleh warga sekitar kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Blitar. "Laporan sudah masuk. Saat ini kami koordinasi dengan dinas terkait untuk TL-nya," ujar Kepala DLH Pemkab Blitar, Krisna Triatmanto, Selasa (14/1). "Perlu identifikasi tambahan untuk memastikan sumber pencemaran. Dinas terkait meliputi dinas peternakan, Satpol PP, PUPR, BPBD, Kecamatan Wlingi."

Sementara itu, aktivis lingkungan Blitar Farhan Mahfuzhi meminta pihak perusahaan mengubah orientasi formalitas amdal menjadi aksi nyata. "Saya kira Greenfield harus mengubah orientasinya," ungkapnya. "Bukan hanya soal dokumen amdal, tapi ya memang kondisi geografis peternakan mereka itu kondisinya strategis, dan rentan bencana. Kalau hanya dokumen amdal tapi tidak dikerjakan di lapangan kan percuma juga."

Menurutnya, persoalan serius soal lingkungan hidup ini sudah berjalan sekitar 3 tahun. Namun, pihak perusahaan ataupun Pemkab Blitar masih tidak memberikan penanganan serius.

"Saya prinsipnya sangat menyayangkan, tugas kita memberikan pandangan alternatif kemungkinan dari dampak buruk pembangunan," imbuhnya. "Tapi selalu direspon seolah-olah cari-cari masalah. Sekarang masalah ada di depan mata."



(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru