AS dan Tiongkok Akhirnya 'Gencatan Senjata', Poin Penting Ini Justru Dilewatkan
Dunia

Perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok akhirnya mulai menemui titik akhir. Pasalnya pada Rabu (15/1) waktu setempat, kedua negara adidaya itu sepakat meneken perjanjian damai fase I.

WowKeren - Perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok akhirnya menemui titik terang. Pasalnya pemimpin kedua negara sudah sepakat untuk meneken kesepakatan "gencatan senjata" fase I.

Dilansir dari CNBC Indonesia, perjanjian damai itu diteken oleh AS dan Tiongkok di Gedung Putih, Washington DC, Rabu (15/1) waktu setempat. Kendati dihadiri langsung oleh Presiden Donald Trump, nyatanya Tiongkok hanya diwakilkan oleh Perdana Menteri Liu He.

Dalam pernyataan resminya, Trump menyebut pihaknya dan Tiongkok sudah mengambil langkah penting yang dapat saling menguntungkan. Negosiasi memang berjalan alot, namun keputusan yang dicapai merupakan yang terbaik untuk situasi terkini.

"Hari ini kami mengambil langkah penting, yang belum pernah dilakukan sebelumnya dengan Cina," kata Trump, dikutip dari AFP, Kamis (16/1). "Yang akan memastikan perdagangan yang adil dan saling menguntungkan."

"Bersama-sama kita (akan) memperbaiki kesalahan masa lalu," imbuhnya. "Negosiasi ini sulit bagi kami. Tapi ini terobosan yang sangat luar biasa."


Hal senada juga disampaikan oleh Liu ketika membacakan surat resmi dari Presiden Tiongkok Xi Jinping. "Kesepakatan ini baik untuk Cina, untuk AS dan seluruh dunia," katanya.

Setidaknya ada enam poin yang diteken dalam perjanjian damai tersebut. Secara garis besar, poin yang disepakati memang terlihat saling menguntungkan satu sama lain.

Sebagai contoh, AS meminta Tiongkok untuk meningkatkan pembelian sejumlah produk dari negaranya, hingga mencapai USD200 miliar dalam dua tahun. Sedangkan Tiongkok meminta AS untuk membantu meningkatkan akses pasar negaranya ke perusahaan jasa keuangan serta menghilangkan label manipulator mata uang.

Kedua negara juga sepakat tidak saling mencampuri penggunaan teknologi masing-masing pihak. Dan satu kesepakatan penting lagi, yakni AS yang meminta Tiongkok untuk lebih memerhatikan urusan kekayaan intelektual serta maraknya peredaran barang palsu.

Sayangnya, dari enam poin yang diteken, perihal pemotongan tarif impor kedua negara justru tak ikut dibahas. Tarif ini baru akan dibahas di kesepakatan fase II yang belum diketahui kapan terlaksana.

"Saya tidak membahasnya," ujar Trump, dilansir dari Channel News Asia. "Kalau tidak, kita tidak punya kartu untuk dinegosiasikan."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru