Usai Mie Instan Direbus Beserta Bungkusnya Viral, LIPI Kini Soroti Lontong Bungkus Plastik
Nasional

Ahli kimia LIPI menyoroti bahaya penggunaan plastik untuk membungkus lontong. Hal ini disebabkan viralnya postingan tukang bakso yang merebus mie instan beserta bungkusnya di media sosial.

WowKeren - Sebuah postingan yang memperlihatkan seorang tukang bakso yang merebus mie instan beserta bungkusnya menggegerkan jagad maya. Pasalnya, banyak dari netizen yang menilai jika aksi tersebut berbahaya untuk kesehatan masyarakat yang membelinya.

Pasalnya, bungkus plastik yang menjadi bungkus mie instan mengandung bahan kimia berbahaya yang tak tahan dengan panas. Lalu kuah bakso yang digunakan untuk merebus plastik itu pun nantinya mengandung karsinogenik yang bisa menyebabkan sejumlah penyakit berbahaya untuk tubuh manusia seperti kanker.

Tak sampai di situ, adapula netizen yang turut menyoroti lontong yang dimasak menggunakan bungkus dengan plastik. Hal ini lantas membuat Ahli kimia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Andreas, mengatakan penggunaan plastik sebagai pembungkus lontong sama-sama berisiko melepas racun berbahaya.

"Prinsipnya ya sama kaya (kasus) mie," ujar Andreas dilansir detikcom, Kamis (16/1). "Bedanya mie instan itu ditambah pakai pewarna, kalau lontong cuma toksik dari plastiknya saja."


Lebih lanjut, Andreas menjelaskan jika setiap produk makanan yang dimasak menggunakan plastik pastinya berisiko melarutkan ester ftalat atau zat fleksibilitas plastik. "Berbahaya sepanjang plastik itu masih menggunakan ester ftalat, ester yang memiliki kecendrungan memicu kanker," terangnya.

Namun, tidak semua ester ftalat pada plastik memiliki tingkat toksisitas yang tinggi. "Tapi kalau di luar itu banyak juga senyawa ester ftalat yang toksisitasnya rendah. Jadi tidak semua ester ftalat itu menyebabkan kanker, karena akan berbeda juga pada tingkat toksisitasnya," paparnya.

Sayangnya, kandungan bahan kimia berbahaya pada plastik ini tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. "Kalau secara awam sih kayanya belum bisa ya," lanjutnya. "Jadi paling itulah fungsi dari perlindungan dari regulasi yang mengatur suatu produk dalam peredarannya."

Andreas pun juga mengimbau agar penggunaan plastik sebagai pembungkus lontong ada baiknya dihindari oleh para pedagang. "Lebih baik balik lagi ke alam ya, dalam hal ini penggunaan daun pisang atau kelapa relatif lebih aman," tutupnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru