Sukses Bikin Pesawat Terbang, Montir Asal Sulsel Ini Curhat Dimarahi Istri Karena Tak Buat Rumah
Twitter/_TNIAU
SerbaSerbi

Haerul sukses menerbangkan pesawat model Ultralight yang ia rakit sendiri dari mesin sepeda motor hingga diundang Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna untuk datang ke Jakarta.

WowKeren - Montir asal Pallameang, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, bernama Haerul kini tengah menarik banyak perhatian. Pasalnya, Haerul sukses menerbangkan pesawat model Ultralight yang ia rakit sendiri dari mesin sepeda motor hingga diundang Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna untuk datang ke Jakarta.

Haerul pun diterbangkan ke Jakarta menggunakan pesawat Hercules A-1330 pada Minggu (19/1) kemarin. Pesawat yang dipesan khusus untuk ditumpangi Haerul itu diterbangkan langsung oleh Komandan Skadron Udara 33 Wing Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Letkol Pnb Agus Rohimat.

"Saya seperti mimpi, beberapa kali saya cubit tangan karena tidak percaya, saya senang sekali," tutur Haerul dilansir detikcom, Minggu (19/1). Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 4 jam, Haerul pun tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada pukul 11.26 WIB.

Meski kini mendapat banyak pujian, perjalanan Haerul dalam merakit pesawat yang sukses diterbangkan rupanya tak berjalan mulus. Pria berusia 35 tahun tersebut rupanya sempat mendapat cibiran dari tetangganya.

Selain itu, istri Haerul sendiri pernah marah karena sang suami menghamburkan uang hanya demi memenuhi obsesinya menciptakan pesawat. Diketahui, biaya yang dikeluarkan Haerul untuk merakit pesawat ini mencapai sekitar Rp 30 juta.

"Kok kenapa bikin lagi begitu, ini kan belum pasti. Mendingan bikin rumah," tutur Haerul mengingat omelan istrinya kala tiba di Lanud Halim Perdanakusuma. "Rumah kita belum ada."


Haerul mengaku bahwa saat ini ia masih tinggal bersama orangtuanya. Bengkel tempatnya bekerja juga berada di samping rumah tersebut. Meski demikian, cibiran yang diterimanya dijadikan motivasi untuk mewujudkan impiannya.

"Kalau inspirasi dari kecil saya memang ingin bercita-cita merakit pesawat sendiri," jelas Haerul. Ia pun bekerja merakit pesawat impiannya tersebut selama 3 bulan dengan bantuan 2 karyawannya, yakni Wawan dan Yusuf.

Mereka hanya merakit pesawat pada malam hari usai bengkel tutup. 2 karyawan Haerul tersebut diberi tambahan uang Rp 50 ribu setiap kali membantunya merakit pesawat.

Uji terbang pun akhirnya dilakukan Haerul memasuki bulan Desember 2019. Selama 3 kali pengujian, pesawatnya tak dapat naik tinggi hingga menabrak tembok pembatas Pantai Ujung Tape, tempatnya uji terbang.

Saat akhirnya sudah berhasil terbang hingga 10 meter di atas permukaan laut, pesawat justru tak bisa mendarat dengan mulus. Setelah melalui berbagai perbaikan hingga lima kali penggantian propeller, pesawat Haerul pun kembali diuji terbang. Akhirnya, pesawat yang dirakit dari barang-barang seadanya tersebut berhasil terbang dan mendarat sempurna.

"Ini lebih tinggi lagi, cuma saya tidak tinggikan karena takut juga di ketinggian," pungkas Haerul. "Sampai 35 meter. Bisa sampai 2 jam."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru