Wabah Virus Corona, Orangtua Cemas Nasib Anaknya Yang Kuliah Di Wuhan
Nasional

Wabah virus corona semakin meluas dan masih belum ditemukan vaksin, orangtua mencemaskan nasib anaknya yang sedang menjalani kuliah di Wuhan, Tiongkok.

WowKeren - Wabah virus corona yang disebut-sebut sebagai penyebab pneumonia "misterius" telah menyebar tidak terkendali ke sejumlah negara. Virus misterius ini pada awalnya muncul di pasar ikan dan hewan yang terletak di Wuhan, Tiongkok dan terus merambah ke kota-kota lainnya.

Virus corona kemudian mulai menyebar ke sejumlah wilayah bahkan beberapa negara sejak 8 Desember 2019 silam. Diantaranya adalah Korea Selatan, Amerika Serikat, hingga Thailand dan Jepang. Akibatnya, Pemerintah Tiongkok kini telah menutup kota Wuhan demi mencegah penyebaran wabah ini semakin meluas.

Ditutupnya akses keluar masuk Kota Wuhan membuat para orangtua asal Indonesia mencemaskan nasib anaknya yang sedang berkuliah disana. Salah satu orangtua mahasiswa asal Kendari, Sulawesi Tenggara yakni Hidayatullah mengaku khawatir dengan keadaan sang anak yang menempuh studi di Wuhan.

Pasalnya, sang putri yang bernama Yayu Indah Maharani (19) baru tiga bulan berada di Wuhan dan sekarang harus terisolasi akibat virus ini. "Sekarang baru mau kuliah. Namun, akibat wabah virus corona ini membuat mereka terisolir di asrama," kata Hidayatullah, Senin (27/1).


Hidayatullah bercerita jika sang putru saat ini berkuliah di Fakultas Kedokteran Hubei University of Science and Technology jurusan dokter jantung dan anak. Ia mengatakan jika sebanyak 4 dari 11 orang mahasiswa Indonesia asal Sulawesi Tenggara berada di Wuhan.

Hidayatullah mengaku ia baru saja melakukan komunikasi dengan sang putri. Dari hasil komunikasi, sang putri mengabarkan jika saat ini semua fasilitas umum dihentikan termasuk kereta api dan bus. Selain itu, warga juga dilarang mengendarai kendaraan di luar rumah.

Dampak dari isolasi tersebut membuat mahasiswa Indonesia mulai kesulitan dalam memenuhi kebutuhan makan mereka. Sebab, persediaan makanan sudah mulai langka dan jika pun ada biasanya harga sudah melonjak tajam.

Permasalahan tersebut membuat Hidayatullah sebagai orangtua merasa khawatir dengan keselamatan sang anak. Oleh sebab itu, ia mendesak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tiongkok agar memastikan ketersediaan logistik bagi mahasiswa asal Indonesia.

"Ini harus jadi perhatian oleh KBRI di China soal ketersediaan logistik anak-anak kita," ujar Hidayatullah. "Sebagai orang tua, saya tidak nyenyak tidur sampai saat ini. Saya terus memikirkan anak saya di sana."

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru