Virus Corona Disebut Azab, WNI Di Wuhan: Kami Butuh Doa Bukan Nyinyiran
Nasional

Mahasiswa Indonesia yang berada di Wuhan, Tiongkok menyayangkan banyaknya warganet Tanah Air yang menyebut jika wabah virus corona merupakan bentuk azab.

WowKeren - Wabah virus corona yang disebut-sebut sebagai penyebab pneumonia "misterius" telah menyebar tidak terkendali ke sejumlah negara. Virus misterius yang pertama muncul di Wuhan, Tiongkok ini terus menjadi perbincangan yang menghebohkan di dunia media sosial setiap harinya.

Apalagi, virus corona telah membuat Pemerintah Tiongkok sampai harus mengisolasi Kota Wuhan. Dalam data terbaru, dilaporkan sudah ada 2.774 pasien yang positif terkena virus corona dan sebanyak 80 orang telah menjadi korban tewas.

Mahasiswa Indonesia yang berada di Wuhan, Hilyatu Millati meresahkan terkait permasalahan virus corona ini. Bukan hanya karena mengancam nyawa, namun lantaran banyaknya komentar-komentar dari warganet yang dinilai tidak bertanggungjawab seputar virus corona.

Milla menyoroti banyaknya warganet asal Indonesia yang menyebut jika virus corona merupakan azab bagi Tiongkok. Ia lantas menyayangkan sikap warganet Indonesia yang sama sekali tidak memiliki rasa simpati dan kepedulian terhadap bencana ini.

"Komentar-komentar jahat itu tak ubahnya dengan virus corona. Sama-sama penyakit," kata Milla seperti dilansir dari Kumparan. "Bedanya kalau komentar jahat itu penyakit hati alias benci yang bisa menambah dosa. Sedangkan virus corona itu penyakit jasmani yang bisa mengurangi dosa penderita."


Milla lantas berkaca saat Indonesia dilanda banjir pada awal tahun 2020 lalu. Menurutnya, warga Tiongkok tidak ada yang sama sekali menghujat atau mengatakan hal-hal buruk seputar karma terhadap masyarakat Indonesia.

Milla meminta agar warganet untuk lebih berhati-hati dan beretika dalam berbicara di media sosial. Saat ini, yang dibutuhkan warga Tiongkok adalah dukungan dan doa agar dapat melawan wabah penyakit ini serta berharap segera menemukan vaksin.

"Kami butuh doa dan dukungan, bukan nyinyiran. Agama bukan sekadar ritual, tapi nilai-nilai yang harus dihayati," tegas wanita yang sudah tinggal di Wuhan selama 1,5 tahun ini. "Bijaksanalah dalam berkomentar, hargai perbedaan."

Selain itu, mahasiswa S3 Business Administration di Universitas Chongqing ini juga menyinggung soal adanya penyakit MERS yang saat itu bersumber dari virus corona di Arab Saudi. Kala itu, tidak ada orang-orang yang menyebut wabah MERS sebagai azab bagi Arab Saudi.

"Kalau Anda bilang wabah virus corona di China saat ini adalah azab, apa Anda juga akan bilang wabah MERS yang sama-sama berasal dari virus corona yang melanda Timur Tengah terutama Arab Saudi yang menelan korban 850 jiwa sebagai azab?," tanya Milla. "Terus banjir Jakarta juga azab?"

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait