Ada 23 BUMN Saling Tuntut, Begini Tanggapan Erick Thohir
Nasional

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut bahwa pihaknya perlu melakukan investigasi lebih lanjut untuk membenahi permasalahan yang mendera perusahaan-perusahaan BUMN.

WowKeren - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menaruh perhatian pada seabrek persoalan hukum yang mendera perusahaan-perusahaan berplat merah. Erick mencatat saat ini bahkan ada 23 BUMN yang saling menuntut satu sama lain.

Untuk menyikapi hal ini, menurutnya harus ada upaya investigasi. "Jadi begini saya tidak mau juga isu-isu sekarang antara BUMN sendiri ada masing-masing kasus hukum, antara BUMN lo, ada 23 BUMN saling menuntut. Bayangkan," katanya Erick di Jakarta, Selasa (27/1).

Meski demikian, persoalan tersebut bukan masalah benar atau salah. Oleh sebab itu dalam hal ini langkah investigasi diperlukan untuk mencari akar persoalan guna menemukan solusi yang tepat untuk menanganinya.

"Tapi bukan bener dan salah," lanjut Erick. "Tapi itulah yang mesti investigasi secara transparan mana yang bener mana yang salah, bagaimana solusinya, bukan hukuman."


Selain investigasi terkait hal tersebut, Erick juga ingin agar investigasi juga dilakukan terhadap laporan keuangan perusahaan-perusahaan BUMN. Ia tidak ingin ke depannya terulang kejadian dimana perusahaan BUMN menyulap laporan mereka sedemikian rupa. Ke depan, laporan keuangan yang dibuat BUMN adalah yang benar-benar sesuai fakta di lapangan.

"Sama juga di keuangan," lanjut Erick. "Kita mau ada yang namanya investigasi juga, bussiness risk bahwa keuangan yang ada BUMN bener-bener keuangan yang memang hak mereka, bukan dibuat-buat."

Begitu juga dengan revaluasi BUMN. "Saya tidak mau ke depan banyak BUMN cuma revaluasi aset sudah bagus tapi nanti create proyek yang nggak feasible," tegas Erick.

Semenjak dilantik menjadi Menteri BUMN oleh Presiden Joko Widodo, Erick memang tak henti-hentinya melakukan gebrakan di kementerian yang dipimpinnya. Ia ingin bersungguh-sungguh dalam membenahi BUMN agar bisa menjadi lebih baik. Tentu saja, apa yang dilakukannya bukan tanpa risiko. Ia pun mengaku tak sedikit pihak yang ingin agar dirinya dicopot dari jabatan menteri.

"Kalau habis restrukturisasi operasionalnya harus benar," kata Erick. "Nanti ada problem lima tahun lagi di menteri selanjutnya, atau mungkin saja saya cuma setahun. Yang mau goyang saya kan banyak."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru