Mahfud MD Tegaskan Bisa Tangani Natuna Tanpa Bantuan Amerika
Instagram/mohmahfudmd
Nasional

Menteri Koordinator Politik, Hukum, Dan Keamanan (Menko Polhukam) menegaskan dapat menangani konflik Natuna dengan Tiongkok tanpa bantuan Amerika Serikat.

WowKeren - Situasi yang terjadi di perairan Natuna, Kepulauan Riau antara Indonesia dengan Tiongkok masih berlangsung. Pasalnya, Tiongkok secara sepihak telah mengklaim kedaulatan atas perairan Natuna. Tak sampai disitu, saat ini kapal-kapal nelayan Tiongkok juga masih berlayar bebas di perairan Natuna sehingga memicu ketegangan dengan pihak Indonesia.

Perebutan wilayah perairan dengan Tiongkok tersebut telah membuat Amerika Serikat (AS) menawarkan bantuan untuk menyelesaikan konflik tersebut. Hal ini diketahui saat Menteri Koordinator Politik, Hukum, Dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD melakukan pertemuan dengan Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph Donovan Jr beberapa waktu lalu.

Meski ditawari bantuan, Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan jika Indonesia tidak membutuhkan bantuan dari negara lain termasuk Amerika untuk menyelesaikan konflik di perairan Natuna. Pasalnya, Mahfud menegaskan jika Indonesia sama sekali tidak dalam kondisi berperang dengan Tiongkok sehingga tidak membutuhkan bantuan apapun.

"Bahwa urusan Natuna Utara, Indonesia itu tidak perlu bantuan Anda (Amerika)," tegas Mahfud saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta pada Selasa (28/1). "Karena kita tidak akan berperang dengan China dan tidak akan melakukan perundingan."


Mahfud juga menegaskan jika sudah merupakan keputusan final jika perairan Natuna milik Indonesia. Hal ini mengacu pada fakta bahwa Indonesia memiliki hak terhadap Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di wilayah tersebut.

Oleh sebab itu, Pemerintah Indonesia sama sekali tidak akan mentoleransi segala bentuk eksploitasi yang dilakukan nelayan asing di perairan Natuna. Jika hal tersebut masih dilakukan atau dilanggar, maka aparat Indonesia dengan tegas akan langsung mengambil langkah dengan mengusir kapal tersebut.

"Anda ndak boleh masuk. Kalau anda masuk, usir," ujar Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini. "Begitu bantuan Amerika perlu? Ndak perlu. Tapi di bidang lain perlu."

Walau telah menolak bantuan Amerika, namun Mahfud menegaskan jika ini bukan berarti Indonesia tidak akan melakukan kerja sama lagi dengan AS. Menurutnya, Indonesia tetap menunjukkan komitmen untuk melakukan kerja sama dengan AS dalam berbagai aspek, salah satunya adalah terkait masalah penanggulangan terorisme.

Terorisme disebutkan sebagai ancaman lintas negara dan kemanusiaan sehingga dibutuhkan kerja sama antara negara untuk memberantas kejahatan tersebut. "Sehingga kita mau bekerjasama dengan Amerika, apa yang bisa anda kerjakan untuk kami dan apa yang bisa dikerjakan untuk anda untuk melawan terorisme," pungkas Mahfud.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait