Heboh Upaya Menggulingkan Sri Mulyani dan Erick Thohir Lewat Jiwasraya, Istana Buka Suara
Nasional

Juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman menyampaikan rasa terima kasihnya kepada mantan presiden sekaligus ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atas pandangannya terkait kasus Jiwasraya.

WowKeren - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut menanggapi ramainya kasus keuangan yang mendera BUMN PT Asuransi Jiwasraya. Melalui unggahan di akun Facebook miliknya, SBY menyampaikan pandangannya.

Salah satunya terkait informasi tentang upaya penggulingan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Keuangan Sri Mulyani lewat Pansus Jiwasraya. Menanggapi informasi, ini pihak Istana memberikan komentar santai.

Juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman menyampaikan rasa terima kasihnya kepada SBY. "Kepada Pak SBY kami juga ucapkan terima kasih atas kritik dan masukannya dan kami memperhatikan apa yang jadi masukan Pak SBY," kata Fadjroel di Jakarta, Rabu (29/1).

Lebih lanjut, Fadjroel menyebut bahwa pemerintah senantiasa menerima masukan dari pihak luar, termasuk oposisi. Menurutnya, hal-hal semacam ini amat dibutuhkan untuk menjaga iklim demokrasi di Indonesia.


"Sampai hari ini kami ucapkan makasih saja," lanjut Fadjroel. "Apapun yang disampaikan pihak luar, dari dalam kalangan pemerintahan koalisi juga sampaikan dan itu betul-betul jadi masukkan akhirnya itu bukti demokrasi bekerja di Indonesia."

Melalui Facebook, SBY mengungkapkan kecurigaannya terhadap pembentukan Pansus Jiwasraya. Menurutnya, Pansus tersebut dibuat untuk menjatuhkan sejumlah tokoh.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto pun mengatakan untuk memastikan kebenaran dari kabar itu. Menurutnya, informasi itu bisa dicek di Otoritas Jasa Keuangan. "Tanya ke OJK saja soal itu," ujar Airlangga ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (28/1).

Menanggapi informasi tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir memberikan jawaban adem. Menurut Erick, jabatan bukan hal yang utama. Yang terpenting adalah sifat dan karakter dari sosok tersebut harus tetap melekat, entah ketika menjadi manusia biasa maupun saat menjabat. "Saya rasa gini lho, kalau jabatan itu kan sesuatu yang bisa setiap saat hilang. Yang penting kita sebagai manusia tidak merubah karakter kita," ujar Erick di Jakarta, Selasa (28/1).

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait