Imbas Wabah Corona, Sejumlah Rumah Makan di Manado Setop Menu Masakan Kelelawar
Nasional

Sejumlah rumah makan di Manado memutuskan untuk menghentikan menu-menu masakan daging kelelawar atau paniki. Hal ini disebabkan karena kelelawar disebut sebagai salah satu penyebab virus Corona yang tengah menjadi sorotan dunia saat ini.

WowKeren - Wabah virus Corona jenis baru 2019-nCoV (novel coronavirus) hingga saat ini masih menjadi sorotan dunia. Pasalnya, virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok ini hingga Rabu (29/1) telah menginfeksi 17 negara dan memakan korban jiwa sebanyak 131 orang.

Berbagai laporan telah menyebutkan jika virus Corona ini berasal dari hewan-hewan liar yang diperjualbelikan di Pasar Seafood Huanan, Wuhan, Hubei, Tiongkok. Hewan-hewan seperti merak, koala, ular, kelelawar dan lainnya tersebut dijual untuk diolah dan dikonsumsi menjadi menu makanan ekstrim.

Tak hanya di Tiongkok, nyatanya di Indonesia juga terdapat suatu daerah yang terkenal dengan menu makanan ekstrim yang berbahan dasar dari daging hewan liar seperti kelelawar. Di kota Manado dapat ditemukan sejumlah menu masakan khas daging kelelawar mulai menu santan hingga kering.

Namun, usai wabah Corona ini jadi sorotan, sejumlah rumah makan di Kota Manado memutuskan untuk menyetop konsumsi menu masakan kelelawar. Kelelawar atau yang biasa disebut orang Manado paniki ini dihentikan penjualannya di sejumlah rumah makan.

Nicolina Pelealu, salah satu pemilik rumah makan menu Minahasa, yang menyajikan menu kelelawar, mengaku langsung menarik semua menu tersebut dari empat cabang rumah makan miliknya di Manado usai mengetahui jika kelelawar merupakan salah satu penyebab virus Corona.


Pelealu yang mengelola rumah makan Tanta Ola, salah satu rumah makan minahasa terlaris, ini menyebutkan tidak ingin mengambil risiko terkait dengan penjualan menu kelelawar atau paniki ini.

"Bukan persoalan ada virus atau tidak, takutnya karena persaingan usaha, kemudian tiba-tiba ada hal yang dibuat-buat untuk menjatuhkan nama rumah makan, karena kami masih menjual menu paniki (kelelawar)," terang Pelealu. "Jadi, saya putuskan menarik semua menu makanan tersebut."

Tak ayal, keputusan ini pun membuat para pelanggan yang menikmati menu paniki ini merasa kecewa. Seperti Fiani Korua, ia mengatakan jika semua makanan tidak akan menimbulkan penyakit bila diolah dengan baik.

"Mungkin yang ada virus itu yang dimakan mentah atau tidak baik pengolahannya," ujar Korua. "Tapi kan kalau di Manado sudah diolah dengan proses panjang. Sedikit kecewa, tapi saya juga dukung antisipasi sampai virus Crona ini sudah ada obatnya."

Meski begitu, Pelealu mengaku akan tetap menjual menu tersebut jika ada yang memesan secara pribadi, terutama para langganan. "Kalau di rumah makan sudah dihentikan sementara. Tapi, kalau ada yang pesan pribadi, saya tetap bikin. Apalagi kalau yang memesan adalah langganan saya," katanya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait