Uni Eropa Ikut Tolak 'Proposal Perdamaian' Timur Tengah Milik Trump
Reuters
Dunia

Rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mendamaikan Israel dan Palestina dengan mengeluarkan 'proposal perdamaian' mendapat penolakan sejumlah pihak. Kali ini Uni Eropa juga menyerukan ketidak setujuannya.

WowKeren - Konflik yang terjadi di antara Israel dan Palestina membuat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan proposal perdamaian. Sayangnya, keinginan Trump tersebut harus menerima sejumlah penolakan.

Pasalnya, salah satu poin dalam proposal tersebut, AS menetap Yerusalem sebagai kota milik Israel yang tak akan dibagi dengan Palestina. Sebagai gantinya, Trump "memberikan" bagian timur Yerusalem untuk Palestina.

Bahkan proposal perdamain ini juga mendapat penolakan dari Uni Eropa. "Untuk membangun perdamaian yang adil dan abadi, masalah status final yang belum terselesaikan harus diputuskan melalui negosiasi langsung antara kedua pihak," kata Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, osep Borrel, Rabu (5/2). "Ini termasuk masalah terkait perbatasan, status Yerusalem, keamanan dan pengungsi."


Isi proposal perdamain tersebut dinilai terlalu bias terhadap Israel. Karena itu, Borrell menekankan UE berkomitmen dengan solusi dua negara, berdasarkan perjanjian 1967, dengan pertukaran tanah yang setara, yang harus disetujui oleh Israel dan negara Palestina yang merdeka, demokratis, berdampingan, berdaulat.

Borrell juga menyatakan keprihatinan atas pencaplokan Lembah Yordan dan bagian lain dari Tepi Barat, dan menantang setiap pencaplokan yang dilakukan Israel. UE tidak mengakui kedaulatan Israel atas wilayah yang diduduki sejak 1967.

Sementara itu, Pemerintah Malaysia telah mempelajari proposal itu dan menemukan jika isinya "benar-benar tak bisa diterima". "Usulan itu berat sebelah, berusaha untuk menghargai Israel sebagai penjajah dengan mengorbankan Palestina dan rakyatnya,” demikian disampaikan Pemerintah Malaysia dalam pernyataan yang dirilis Kantor Perdana Menteri pada Jumat (31/1).

“Ini jelas tidak adil bagi Palestina dan hanya akan melanggengkan ketidakadilan yang telah lama mereka alami," imbuhnya sebagaimana dilansir dari The Star, Sabtu (1/2). "Malaysia percaya bahwa Palestina memiliki hak untuk menolaknya."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait