Jokowi Heran Luas Lahan Karhutla Bertambah Tiap Tahun: Apa Kurang yang Dicopot?
Twitter/jokowi
Nasional

Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa pada tahun 2016-2017 jumlah lahan yang mengalami kerusakan akibat karhutla relatif menurun. Namun mulai 2018 hingga 2019 jumlahnya kembali naik signifikan.

WowKeren - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengaku heran dengan banyaknya lahan yang mengalami kerusakan akibat karhutla. Menurutnya, luas lahan yang terdampak karhutla terus bertambah setiap tahunnya.

Sementara itu, sejumlah tindakan tegas telah diterapkan bagi pejabat TNI-Polri di daerah yang gagap menangani bencana itu. Hal itu disampaikan Jokowi saat memberi arahan di acara rapat koordinasi nasional (rakornas) pengendalian karhutla 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (6/2).

Ia kemudian bercerita pada tahun 2015 ketika awal mual dia menjabat, luas lahan yang terbakar mencapai 2,5 juta hektare. Lahan tersebut terdiri dari lahan hutan dan juga tanah gambut. Namun dalam kurun waktu 2016-2017 jumlah lahan yang terbakar mengalami penurunan.

"Tapi begitu 2016 kita berkumpul, 2017 turun ini terkecil menjadi 150 ribu hektare," kata Jokowi. "Yang terbakar dari sebelumnya 2,5 juta hektare."


Namun, di tahun berikutnya, jumlah lahan yang terbakar kembali bertambah menjadi 590 ribu hektare. Bahkan di tahun 2019 jumlah lahan yang terbakar kian luas. Jokowi mempertanyakan kinerja pejabat TNI-Polri yang menurutnya kurang tangkas dalam menangani karhutla.

"Tapi 2018 naik lagi menjadi 590 ribu hektare. Ini ada apa?" tegas Jokowi. "Sudah bagus-bagus 150 kok naik lagi. 2019 naik lagi jadi 1,5 ini apa lagi? Apa kurang yang dicopot? Apa kurang persiapan?"

Meski demikian, jumlah itu masih jauh lebih baik daripada yang terjadi di Rusia. Jokowi menyebut bahwa karhutla Rusia telah merusak sedikitnya 10 juta hektare lahan. Begitu juga di negara-negara lainnya seperti Brazil dan Australia. Jumlah lahan yang mengalami kerusakan akibat karhutla Australia mencapai 11 hektare.

"Kita tidak ingin seperti kebakaran di Rusia mencapai 10 juta (hektare). Di Brazil 4,5 juta, Bolivia 1,8 juta, Kanada 1,8 juta," jelas Jokowi. "Dan terakhir kebakaran besar terjadi di Australia. Kalau informasi yang saya terima sebulan lalu 6 juta tapi terakhir tadi pagi tadi saya cek sudah 11 juta hektare."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait