Bakal Evakuasi Warganya dari Kapal Pesiar, Australia Siapkan Pesawat ke Jepang
Dunia

Otoritas Australia memutuskan untuk mengevakuasi warganya dari kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di pelabuhan Yokohama, Jepang karena terinfeksi virus corona (COVID-19). Pernyataan ini disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Australia.

WowKeren - Kapal pesiar Diamond Princess hingga saat ini masih dikarantina di pelabuhan Yokohama, Jepang karena terinfeksi virus corona (COVID-19). Otoritas Australia pun memutuskan untuk mengevakuasi warganya yang terjebak di dalam kapal pesiar tersebut.

Dilansir CNN, Senin (17/2), Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, menyatakan bahwa pemerintahannya akan mengirimkan sebuah pesawat charter ke Jepang untuk mengevakuasi warganya yang terjebak di kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina sejak awal Februari di Yokohama.

Evakuasi ini sendiri akan dilakukan pada Rabu (19/2) mendatang, saat masa karantina dalam kapal tersebut telah berakhir. Nantinya, warga Australia yang telah dievakuasi akan kembali dikarantina di sebuah desa pertambangan di wilayah Darwin, Northern Territory, Australia selama 14 hari.

"Selama dua pekan terakhir, telah menjadi pengalaman buruk bagi lebih dari 200 warga Australia dan para penumpang lainnya yang ada di dalam (kapal pesiar) Diamond Princess," ucap PM Morrison. "Kami mengambil langkah ini atas saran yang jelas dari para ahli medis kami."

Dalam pernyataan terpisah, seorang pejabat kesehatan Australia, Brendan Murphy mengatakan bahwa setiap warga Australia yang dievakuasi harus menjalani karantina lanjutan karena otoritas Australia 'tidak cukup yakin mengapa penularan terus terjadi' di dalam kapal pesiar Diamond Princess.


"Mengingat ada sejumlah kasus beberapa waktu terakhir, kami tidak bisa benar-benar yakin bahwa salah satu dari orang-orang yang ada di dalam kapal yang akan dipulangkan pada Rabu (19/2) tidak membawa virus tersebut," ucap Murphy dilansir Nine News Australia.

"Warga Australia yang telah dikarantina selama 12 hari terakhir, kebanyakan dari mereka telah melakukan semua hal yang diminta untuk dilakukan dan mereka mungkin bertanya-tanya mengapa kami memberlakukan persyaratan tambahan ini," imbuhnya.

Sebelumnya diketahui, pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengevakuasi lebih dari warganya dari kapal pesiar tersebut. Dilansir CNN dan Associated Press, Senin (17/2), Menteri Pertahanan Jepang, Taro Kono, menyatakan bahwa tentara-tentara Jepang membantu membawa 340 dari total 380 penumpang asal AS dengan 14 bus dari Yokohama menuju Bandara Haneda.

Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataan terpisah menyebut dua pesawat charter yang membawa lebih dari 300 warga AS telah lepas landas dari Tokyo dan saat ini tengah dalam perjalanan menuju wilayah AS.

Semua orang yang akan dievakuasi dengan dua pesawat charter ke AS, telah menjalani pemeriksaan untuk gejala virus corona sebelum masuk pesawat. Di sana mereka akan kembali diperiksa staf-staf dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) setibanya di AS.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru