Sidang lanjutan kasus 'ikan asin' kembali digelar pada Senin (17/2) kemarin, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Galih Ginanjar sempat nekat jalani sidang saat kesehatannya menurun.
- Wahyu
- Selasa, 18 Februari 2020 - 11:27 WIB
WowKeren - Kasus "Ikan Asin" dengan terdakwa Galih Ginanjar, Rey Utami, dan Pablo Benua tampaknya masih membutuhkan waktu lama hingga putusan akhir ditentukan. Pada Senin (17/2) kemarin, sidang lanjutan untuk kasus ini kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sidang kali ini masih beragendakan pemanggilan saksi-saksi.
Persidangan sebelumnya sempat ditunda lantaran Galih Ginanjar jatuh sakit. Namun kali ini, kondisinya sudah membaik dan ia memutuskan untuk ikut jalani sidang. Galih mengaku sudah siap untuk mengikuti sidang lanjutan dan mendengar pernyataan dari para saksi.
Sesaat sebelum sidang, Galih membenarkan jika kondisinya sempat drop. Suami Barbie Kumalasari itu tampak lemas saat menjawab beberapa pertanyaan awak media. "Kemarin flu batuk terus badan lagi enggak ada upaya, lemas," kata Galih Ginanjar dilansir dari Liputan6.com, Selasa (18/2).
Galih bersyukur jika saat itu, para petugas dengan sigap membantu mengecek kondisinya. Meski begitu, Galih tetap tidak diizinkan untuk menjalani sidang pekan lalu. "Jadi kemarin penanganannya cukup bagus, petugas-petugas di sana melihat saya sakit langsung dibawa ke dokkes, dikasih obat. Saya coba untuk tetap berangkat sidang, tapi enggak diberangkatkan," ucap Galih Ginanjar.
Berkat mendapat penanganan yang cepat dan tepat, kini kondisi Galih jauh lebih baik. Melihat kondisinya yang sudah sehat seperti sekarang, ia berharap dapat mengikuti sidang lanjutan dengan lancar. "Sudah Alhamdulillah, membaik," tegas pria kelahiran 1988 itu. "Alhamdulillah hari ini sudah pemeriksaan saksi, ya mudah-mudahan aja sidangnya lancar," tutupnya.
Perjalanan Galih Ginanjar cs nampaknya masih cukup panjang. Pasalnya ini sudah hampir satu tahun semenjak 1 Juli 2019 lalu, Fairuz A. Rafiq memberanikan diri untuk melaporkan sang mantan suami beserta Rey dan Pablo ke pihak kepolisian atas tuduhan pencemaran nama baik. Namun, sampai saat ini masalah tersebut belum menemukan titik terang.
Baik pihak Fairuz maupun Galih menginginkan masalah ini segera selesai. Sebagai korban, Fairuz tetap ingin Galih Ginanjar cs mendapat hukuman yang setimpal atas tindakan mereka. Tak mau kalah, pihak kuasa hukum Galih Ginanjar cs pun berusaha sekuat tenaga untuk membebaskan kliennya dari segala tuduhan.
Kasus "ikan asin" ini sempat heboh dan menjadi sorotan publik. Banyak dari warga Indonesia yang simpati dengan kondisi Fairuz sebagai korban. Mereka pun beramai-ramai memberikan dukungan untuk Fairuz sebagai seorang perempuan yang dilecehkan. Sedangkan untuk Galih cs, mereka seolah tak hentinya mendapat hujatan dari seluruh masyarakat.
(wk/wahy)
