Erick Thohir Bakal Tutup BUMN 'Sekarat', Apa Saja?
Nasional

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bakal menutup dan menggabungkan (merger) perusahaan pelat merah yang tengah 'sekarat'. Perusahaan apa saja itu?

WowKeren - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tengah mengelompokkan perusahaan-perusahaan pelat merah yang masuk dalam kategori dead-weight alias sekarat. Untuk BUMN yang sekarat tersebut, rencananya Erick bakal menutup atau menggabungkannya (merger).

"Ini yang kita kategorikan yang namanya dead-weight atau tidak lain bahwa secara bisnis, nilai ekonomi dan pelayanan publik, dan keuangan yang terus merosot," kata Erick dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI, Jakarta, Kamis (20/2).

Dikutip dari Detikcom, setidaknya ada 10 BUMN yang tercatat "sekarat" menurut Erick. Namun, pihaknya masih akan meninjau kembali kondisi dan kinerja seluruh BUMN tersebut.

Perusahaan-perusahaan yang disebut sekarat adalah PT Merpati Nusantara Airline (MNA), PT Survai Udara Penas, PT Industri Gelas, PT Kertas Kraft Aceh, PT Industri Sandang Nusantara, PT Kertas Leces, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, dan PT Industri Kapal Indonesia.


Meski begitu, Erick Thohir menegaskan jika pihaknya tidak mau asal menutup atau menggabungkan perusahaan pelat merah yang tengah sekarat itu. "Ya kan nggak bisa grasa-grusu. Maksudnya kalau sudah dapat, sekarang kan kita sudah mulai mapping," terangnya. "Tapi yang pasti mungkin kalau itu dapat, 5-10 bisa langsung."

Sementara itu, untuk mengeksekusi BUMN ini sendiri, Erick masih menunggu payung hukum berupa Peraturan Presiden (Perpres). Perpres ini sendiri seharusnya bakal terbit pekan ini, namun karena adanya kendala, ada kemungkinan jika diterbitkan pekan depan.

"Kemarin. Ya kemarin targetnya," tuturnya. "Targetnya kemarin. Cuma karena belum ya nunggu minggu depan."

Sebelumnya diketahui, dari daftar BUMN yang tengah sekarat itu, ada satu perusahaan yang gagal untuk diselamatkan yaitu PT Kertas Leces. Hal ini disampaikan oleh Direktur Konstruksi Bisnis dan Manajemen Aset Dikdik Permadi.

Perusahaan ini sudah dinyatakan pailit, dan kini sedang menunggu likuidasi aset. "Pertama paling cepat Leces, bukan cepat lagi itu udah pailit tinggal lelang kurator untuk likuidasi asetnya. Nanti dibagikan ke kreditur," kata Dikdik di Bandung, Kamis (14/11/19) lalu.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru