Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pada Jumat (21/2) siang mendatangi kantor kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. Apa keperluan apa?
- Nidya Putri
- Jumat, 21 Februari 2020 - 17:26 WIB
WowKeren - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pada Jumat (21/2) siang menemui Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Kedatangan Prabowo tersebut baru diketahui awak media sesaat setelah dirinya keluar dari gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta.
Kedatangan Prabowo ke kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi tidak tertulis dalam agenda harian Luhut. Ketika ditanyai, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra itu tak banyak bicara.
Usai pertemuan tersebut digelar, Luhut pun menjelaskan maksud kedatangan Prabowo tersebut. Ia mengatakan jika kedatangan Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra itu terkait dengan kepergiannya ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab untuk menjajaki kerja sama di industri pertahanan.
"Ya bagus (pertemuan dengan Prabowo), tadi kita, dia kan mau pergi ketemu Menhannya Abu Dhabi," ujar Luhut di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (21/2). "Saya kan kenal. Jadi ada rencana apa, kerja sama, atau mengenai drone, mengenai persenjataan, mengenai apa, gitu saja."
Kerja sama yang akan dijajaki terkait kerja sama kedirgantaraan hingga alih teknologi industri pertahanan di Indonesia. "Ya drone tadi, pembuatan drone, kemudian nanti mungkin kita kerja sama soal Dirgantara Indonesia dengan mereka, dalam bidang teknologi apa gitu, kemudian masalah industri peluru atau apa segala macam," terangnya.
Lebih lanjut, Luhut menyebutkan jika Prabowo akan berangkat ke Abu Dhabi antara tanggal 23 atau 24 Februari mendatang. "Mereka (Abu Dhabi) pengin nanti joint venture-nya (perusahaan patungan) itu, dengan pengembangan teknologinya," tambahnya. "Kan dronenya, teknologinya juga masih belum yang paling canggih. Jadi kita pengin bikin yang canggih."
Sebelumnya, Prabowo juga disebut-sebut tengah berencana untuk membeli alat utama sistem senjata (alutsista), termasuk pembelian pesawat Sukhoi SU-35. Sayangnya, saat ditanyai hal tersebut, ia enggan memberi jawaban secara rinci.
"Nanti ya," kata Prabowo singkat. "Ya, ya, nanti ya, nanti ada penjelasan."
(wk/nidy)
