Tagar #WajahBanjirJakarta dan #WajahBaruJakarta sempat menjadi trending topik di lini masa Twitter. Netter ramai-ramai menunjukkan kondisi di sejumlah wilayah yang terendam banjir.
- Diah Candra Trisanti
- Senin, 24 Februari 2020 - 02:48 WIB
WowKeren - DKI Jakarta kembali terendam banjir usai diguyur hujan deras pada Minggu (23/2). Sejumlah wilayah dan ruas jalan pun ikut terendam hingga tidak bisa dilewati kendaraan.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah mengecek salah satu lokasi yang tergenang. Video kegiatan ini pun sempat diunggah lewat fitur Insta Story miliknya.
Total sudah ada 743 KK yang mengungsi. Data ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Provinsi DKI Jakarta Mohamad Insaf. Kini para pengungsi berada di 27 lokasi pengungsian.
@aniesbaswedan@DKIJakarta#WajahBanjirJakartapic.twitter.com/AVdd3aeoUt
— Agus Anang Sumanas (@AgusSumanas) February 23, 2020
Tagar #WajahBanjirJakarta dan #WajahBaruJakarta sempat menjadi trending topik di lini masa Twitter. Netter ramai-ramai menggunakan tagar tersebut untuk menunjukkan kondisi di sejumlah wilayah yang terendam banjir.
"Ahok bangun TROTOAR RSCM byk yg protes, zaman Anies RSCM KEBANJIRAN kok pada diam? #WajahBaruJakarta #WajahBanjirJakarta," sindir akun @BurMa***22749. "Kolam renang gratis, siap-siap Jakarta #hamil masal. #WajahBaruJakarta #WajahBanjirJakarta," balas akun @dwis***wanri.
"Kangen sama tahun dimana pak ahok ngejabat jadi gubernur.. rumah gw gapernah banjir ditahun dia. Ehhh pak ahok di demo lalu turun dan digantikan dgn pak anies yg datang dengan #WajahBanjirJakarta RUMAH GUA BANJIR ANJIR. KESAL SAYAH," tambah akun @mak***nyir.
Beberapa peralatan kebanjiran sehingga rusak di #RSCM#banjir#DKIJakarta@BNPB_Indonesia@KemenkesRIpic.twitter.com/YF3Hjssawn
— Agus Wibowo (@aw3126) February 23, 2020
Dalam salah satu unggahan, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta turut terkena dampak. Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo mengunggah foto-foto banjir di RSCM hingga masuk ruangan radiologi.
Banjir yang terjadi di RSCM disebabkan karena tampung saluran pembuangan terlalu kecil. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, Satriadi Gunawan.
(wk/diah)
