Lonjakan Kasus Corona Meningkat Pesat, Pemerintah Korsel Periksa 200 Ribu Jamaah Gereja Shincheonji
Twitter/arieoz
Dunia

Jumlah warga yang terinfeksi virus corona (COVID-19) di Korea Selatan kian meningkat per harinya. Otoritas kesehatan Korsel pun memutuskan untuk menguji 200 ribu jemaah Gereja Shincheonji yang disebut sumber penyebaran virus tersebut.

WowKeren - Virus corona (COVID-19) hingga Rabu (26/2) telah menyebar ke 42 negara di dunia. Salah satu negara yang terinfeksi adalah Korea Selatan, tak main-main negara yang letak geografisnya tak jauh dari Tiongkok itu telah mengkonfirmasi sebanyak 1.146 warganya positif terinfeksi virus tersebut.

Penyebaran ini tentu tergolong sangat cepat bila dibandingkan dengan negara non-Tiongkok lainnya. Bahkan kecepatan penyebarannya pun cukup tak terduga karena pekan lalu Korsel masih mengonfirmasi sekitar belasan kasus.

Disebutkan bahwa penyebaran yang cepat ini disebabkan oleh pasien ke-31 yang kini dijuluki super spreader yang menularkan virusnya ke ribuan orang sesama anggota Gereja Shincheonji.

Karena itu, Otoritas kesehatan Korea Selatan akan menguji lebih dari 200 ribu jamaah Gereja Shincheonji itu. Dari 60 kasus baru yang dilaporkan pada Selasa (25/2), 16 di antaranya berada di tenggara kota Daegu dan 33 pasien dari provinsi Gyeongsang Utara.


Pemimpin Gereja Shincheonji Lee Man-hee mengatakan telah setuju untuk memberikan nama-nama semua anggotanya di Korea Selatan yang diperkirakan mencapai 215 ribu orang. Dalam pernyataan yang ada di kantor perdana menteri Korea Selatan menuliskan bahwa Pemerintah akan melakukan tes virus corona pada semua anggota sesegara mungkin setelah mendapat informasi mengenai nama-nama anggota gereja itu.

"Sangat penting untuk menguji semua anggota gereja untuk menahan penyebaran virus dan mengurangi kecemasan masyarakat," kata kantor pemerintah, dikutip dari Reuters.

Persetujuan pimpinan Shincheonji Lee Man-hee ini didapatkan usai meningkatnya kritik publik yang beredar. Lee mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan daftar semua anggotanya kepada pemerintah agar diuji. "Ini akan kami lakukan dengan janji bahwa pemerintah melindungi privasi anggota kami," katanya.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Kim Kang-lip mengatakan prioritasnya saat ini adalah untuk menguji sekitar 1.300 dari 9.200 anggota gereja Daegu yang menunjukkan gejala. Pengujian tersebut diharapkan selesai pada hari Rabu (26/2). "Kami akan melakukan upaya semaksimal mungkin dengan tujuan menstabilkan situasi di Daegu dalam waktu empat minggu," kata Kim.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait