Jokowi Blak-Blakan Ungkap Alasan Sulitnya Evakuasi WNI di Diamond Princess
Nasional

Menkes Terawan Agus Putranto mengonfirmasi sebanyak 9 WNI di Diamond Princess sudah positif terinfeksi virus Corona. Oleh karenanya, para WNI yang tersisa berharap bisa segera dievakuasi.

WowKeren - Berbagai operasi evakuasi terus menunggu untuk dieksekusi pemerintah selama wabah virus Corona berlangsung. Salah satu yang kekinian menuntut untuk diselesaikan adalah evakuasi puluhan WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di kapal pesiar Diamond Princess.

Namun kendati puluhan WNI di kapal itu sudah memohon untuk dijemput, nyatanya pemerintah masih belum mengambil langkah apapun. Belakangan Presiden Joko Widodo pun akhirnya memberikan alasan mengapa jajarannya terkesan lamban dalam menindaklanjuti permohonan tersebut.

Dalam pernyataan terbarunya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan bahwa proses evakuasi masih terkendala di langkah negosiasi. Menurut Jokowi, evakuasi WNI di Diamond Princess tak bisa dilakukan dengan sewenang-wenang dan harus didasari dengan kesepakatan dua negara.

Negosiasi ini, ungkap Jokowi, tak semudah yang dibayangkan. Di tahap inilah pemerintah Indonesia masih berjibaku dan berharap bisa selesai secepatnya.


"Tidak segampang itu diplomasi negosiasi. Tapi, kami akan berusaha secepat-cepatnya untuk negosiasi ini," beber Jokowi di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (26/2).

Kendati demikian, Jokowi tak merinci detail negosiasi yang masih menemui jalan buntu. Ia hanya meminta awak media untuk mengonfirmasi langsung ke Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy serta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Seperti kedua pejabat itu, Jokowi pun menegaskan proses evakuasi harus dipertimbangkan dan direncanakan sematang mungkin.

"Tanyakan ke Menko PMK dan Menkes, karena banyak hal. Karena masalahnya ini sudah menjalar ke banyak negara," ujar Jokowi, dilansir dari Suara. "Awalnya Cina, kemudian Korea (Selatan) juga, di Jepang, Iran, dan Italia."

"Semua keputusan harus hati-hati, tidak boleh tergesa-gesa. Kita punya 267 juta penduduk RI yang harus dikalkulasi," imbuh Jokowi. "Saya pesan ke Menteri (Kesehatan), ke Menko (PMK), hati-hati mengalkulasi, seperti ke Natuna kemarin."

Jokowi juga membenarkan bahwa pihaknya menyiapkan setidaknya dua opsi untuk evakuasi para WNI itu. Yakni lewat jalur laut, yang kekinian ditolak mentah-mentah oleh para WNI di Diamond Princess, serta lewat jalur udara yang disebut-sebut akan menggunakan jasa maskapai Garuda Indonesia.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru