WHO Buka Suara Soal Penyebaran Virus Corona yang Cepat di Luar Tiongkok
Dunia

Penyebaran virus corona (COVID-19) yang berada di luar Tiongkok melonjak dengan sangat cepat akhir-akhir ini. Menanggapi hal ini organisasi kesehatan dunia (WHO) pun buka suara.

WowKeren - Penyebaran virus corona (COVID-19) beberapa waktu terakhir meningkat pesat. Bahkan di negara-negara di luar Tiongkok juga tiap harinya melaporkan kasus virus corona.

Menurut data worldofmeters, Kamis (27/2) tercatat ada 41 negara yang terinfeksi virus corona. Adapun negara yang baru melaporkan kasus corona pertamanya per Rabu (26/2) adalah Brasil, Yunani, Swiss, Austria dan Kroasia.

Terkait kondisi ini, tak lepas dari sorotan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). "Kemarin, jumlah kasus baru yang dilaporkan di luar China melebihi jumlah kasus baru di China untuk pertama kalinya," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada para diplomat di Jenewa, Rabu (26/2) seperti dikutip dari AFP.

Badan kesehatan PBB itu menyebutkan jumlah kasus baru di Tiongkok sebanyak 411 pada hari Selasa sedangkan kasus yang terdaftar di luar negeri berjumlah 427. Karenanya pemerintah di seluruh dunia tengah berjuang untuk mencegah penyebaran virus mematikan ini setelah terjadi lonjakan infeksi di Italia, Iran dan Korea Selatan.

Peningkatan kasus ini, kata Tedros dinilai memprihatinkan. Karena itu ia mengatakan jika tim WHO akan melakukan perjalanan ke Iran akhir pekan ini untuk mengevaluasi situasi.


Sementara itu, jumlah kasus baru dan kematian berkurang di pusat penyakit di Tiongkok beberapa waktu terakhir. Namun, Tiongkok masih menjadi negara dengan kasus infeksi dan korban meninggal terbanyak hingga saat ini.

Bruce Aylward, yang mengepalai misi ahli yang didukung WHO ke China bahkan memuji tindakan karantina dan penahanan drastis yang dilakukan Beijing. "China mengubah arah penyebaran virus," katanya. Sayangnya, negara-negara lain masih belum siap sama sekali menghadapi wabah virus corona ini.

Melonjaknya kasus corona yang terjadi di luar Tiongkok membuat pihak Tedros terdesak agar pandemi tersebut diumumkan. Namun menurutnya dengan deklarasi semacam itu dapat memberi sinyal bahwa WHO tidak dapat lagi mengatasi penyebaran virus corona.

"Kita seharusnya tidak terlalu bersemangat untuk menyatakan pandemi," kata Tedros. "Kami berada dalam pertarungan yang bisa dimenangkan jika kami melakukan hal yang benar."

Ia bersihkeras bahwa WHO tidak akan ragu untuk menyatakan pandemi jika memang kondisi memburuk dan menjadi deskripsi akurat dari situasi tersebut. "Saya tidak meremehkan kondisi saat ini, atau potensi ini menjadi pandemi, karena memiliki potensi itu," katanya. "Semua negara, apakah mereka mempunyai kasus atau tidak, harus bersiap menghadapi potensi pandemi."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait