Anggota DPD Sebut 136 Pasien Diawasi Gegara Corona, Fakta Asli Terungkap
Nasional

Fahira Idris, anggota DPD RI dari DKI Jakarta menyebut ada 136 orang yang tengah diawasi karena diduga terjangkit virus Corona. Kemenkes pun buka suara soal cuitan viral ini.

WowKeren - Wabah virus Corona diketahui telah menginfeksi sekitar 60 negara dari berbagai penjuru dunia. Namun diantara daftar tersebut, Indonesia masih menjadi salah satu yang dinyatakan aman kendati "dikepung" oleh negara-negara seperti Malaysia, Singapura, dan Filipina yang sudah mengonfirmasi kasus Corona.

Namun mendadak sebuah pesan yang viral di media sosial membuat banyak pihak terkejut. Pasalnya dalam pesan tersebut terungkap adanya 136 pasien yang sedang diawasi akibat infeksi virus Corona.

Adalah anggota DPD RI Fahira Idris yang turut menyebarkan pesan viral tersebut. Dalam cuitannya yang kini sudah dihapus namun sempat diabadikan oleh akun Instagram @lambe_turah, Fahira menyebut DKI Jakarta menjadi daerah dengan pasien diduga virus Corona terbanyak.

"Astagfirullah BIKIN KAGET! Ada 136 Pasien dalam Pengawasan Virus Corona di #Indonesia - DKI Jakarta 35 orang, Bali 21 orang, Jateng 13 Orang, Kepri 11 orang, Jabar 9 orang, Jatim 10 orang, Banten 5 oang, Sulut 6 orang, Jogya 6 orang, Kaltim 3 orang," cuit Fahira.

Anggota DPD Sebut 136 Pasien Diawasi Gegara Corona, Fakta Asli Terungkap-1

Instagram

Belakangan ia menghapus cuitan tersebut dan memperbarui data di dalamnya. DKI Jakarta yang disebut-sebut terinfeksi paling banyak justru dihapus dari daftar itu.


Anggota DPD Sebut 136 Pasien Diawasi Gegara Corona, Fakta Asli Terungkap-2

Twitter

Menanggapi cuitan yang viral tersebut, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr Achmad Yurianto, justru mengaku bingung soal rujukan data. Pasalnya data terkini dari Litbangkes sebagai pusat rujukan soal virus Corona tak menyampaikan hal yang sama.

"Data dari mana sih itu? Karena data dari Litbangkes yang pertama kali mengeluarkan itu saya. saya malah bingung sendiri data dari mana," kata Yurianto, Sabtu (29/2).

Menurut Yurianto, pasien-pasien dalam pengawasan bukan yang positif terinfeksi virus Corona. Mereka diawasi karena mengidap sejumlah gejala mengarah ke infeksi virus Corona, namun masih perlu diperiksa lebih lanjut.

Untuk menentukan positif atau tidaknya seseorang terinfeksi virus Corona, perlu dilakukan beberapa tahapan pemeriksaan. Dan hingga kini, seluruh pasien yang sedang dalam pengawasan dipastikan negatif terjangkit COVID-19.

"Takutnya itu data lama sebelum 143 yang dianggap semuanya dicurigai Corona," tutur Yurianto, dilansir Detik Finance. "Sekarang 143 semua negatif, spesimen dikirim dari 44 RS di 22 Provinsi."

Kemenkes pun mengimbau agar publik tak mudah percaya dengan data yang belum dipastikan kebenarannya. Sejauh ini Kemenkes terus melakukan berbagai upaya demi menangkal masuknya COVID-19 ke Indonesia.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru