Viral Ranu Manduro di Mojokerto Mirip New Zealand, Pemilik Lahan Tutup Lokasi
SerbaSerbi

Warga di sekitarnya berharap agar pemilik lahan mau membuka kembali Ranu Manduro sebab dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung bisa menjadi sumber penghasilan bagi mereka.

WowKeren - Sudah menjadi rahasia umum jika di Indonesia ada beberapa tempat wisata yang memiliki pemandangan mirip dengan spot wisata di luar negeri. Salah satunya adalah Ranu Manduro yang berlokasi di Mojokerto, Jawa Timur.

Tempat tersebut berupa padang sabana yang merupakan area bekas pertambangan sirtu. Namun sayangnya, spot menarik tersebut kini telah ditutup.

Dilansir Surya, PT Wira Bumi selaku pemilik lahan telah menutup Ranu Manduro untuk dikunjungi umum sejak Jumat (28/2). Pada papan pengumuman yang terpasang di pintu masuk menuju kawasan tersebut tertulis 'Dilarang Keras Wilayah Pertambangan Tanpa Izin'.

Hal ini pun rupanya telah dibenarkan oleh kepala desa setempat. "Iya ditutup (PT Wira Bumi)," kata Kepala Desa Manduro Manggung Gajah, Eka Dwi Firmansyah masih dilansir Surya.


Ia menjelaskan jika warga telah berupaya untuk berkomunikasi dengan pemilik lahan. Mereka berharap agar pemilik lahan mau membuka kembali kawasan Ranu Manduro untuk kepentingan warga. Sebab, banyaknya pengunjung yang datang ke Ranu Manduro bisa menjadi sumber penghasilan bagi warga. "Saya masih bantu warga minta izin perusahaan di Surabaya," ungkap Eka.

Diketahui, Ranu Manduro sempat viral belum lama ini di jagad media sosial. pemandangannya yang indah membuat lokasi ini disebut-sebut mirip New Zealand. Tak ayal jika hal ini membuat banyak warga dari luar kota yang penasaran berkunjung.

Tim Divisi Pariwisata dari Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Pemkab Mojokerto pun sempat datang langsung meninjau lokasi Ranu Manduro. Sehari setelah kunjungan tersebut, pemilik lahan menutup lahan yang keindahannya sukses membuat orang penasaran tersebut.

Kepala Disparpora Kabupaten Mojokerto Amat Susilo membantah kabar yang menyebut bahwa Pemerintah Kabupaten Mojokerto yang menutup lokasi wisata tersebut. "Iya mas itu ternyata lahan milik swasta kalau dijadikan tempat wisata ya terserah saja, namun agar segera diurus perizinannya," tutur Amat masih dilansir Surya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait