Calon Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria: Mudah-Mudahan Maret Sudah Dilantik
Nasional

Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria akan berkompetisi dengan Nurmansyah Lubis dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk menduduki kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2020-2022.

WowKeren - Proses pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk mendampingi Gubernur Anies Baswedan hingga kini masih bergulir. 2 Calon Wagub DKI sendiri telah ditetapkan, yakni Ahmad Riza Patria dari Partai Gerindra dan Nurmansyah Lubis dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Terkait proses pemilihan Wagub DKI ini, Riza berharap agar semuanya dapat selesai pada Maret 2020. Ketua DPP Partai Gerindra tersebut juga berharap agar pelantikan Wagub DKI bisa dilakukan pada bulan ini pula.

"Mudah-mudahan selambatnya pertengahan Maret ini sudah ada pemilihan," terang Riza di Kompleks Parlemen pada Senin (2/3). "Dan mudah-mudahan di bulan yang sama Maret ini sudah dilantik Wagub baru periode 2020-2022."

Diketahui, panitia pemilihan Wagub DKI sendiri telah menggelar rapat untuk menyusun jadwal fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan. Setelah uji kelayakan dan kepatutan, proses akan dilanjutkan ke pemilihan lewat mekanisme voting tertutup alias pemungutan suara.


Menurut Riza, dirinya telah mendatangi fraksi-fraksi di DPRD DKI untuk memuluskan proses pemilihan dirinya sebagai Wagub DKI. Ia juga mengaku optimis bisa mendampingi Anies memimpin Jakarta hingga 2022 mendatang.

"Insya Allah (optimistis)," ujar Riza. "Sebagai pribadi tentu saya serahkan sepenuhnya kepada Allah sebagaimana manusia kita harus memiliki niat baik."

Sementara itu, DPRD DKI telah menetapkan tata tertib pemilihan Wagub Jakarta. Anggota Fraksi Gerindra, PKS, dan PDIP diputuskan tak boleh menjadi ketua pemilihan.

Dengan sistem voting tertutup, masing-masing anggota dewan nantinya memiliki satu suara dan memilih Wagub DKI dengan rahasia. Pihak Gerindra DKI sendiri sempat mengungkapkan rasa kecewanya dengan sistem voting yang tertutup tersebut.

Namun, Gerindra sepakat dengan sistem tertutup itu lantaran tak ingin berdebat dengan PKS. "Sebenarnya, hampir semua sepakat (voting) terbuka, tapi karena PKS ngotot (tertutup), ya sudahlah biar cepat," kata Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru