Curhat Soal Usaha Pemerintah Hadapi Corona, MenPAN-RB: Tapi Toh Masih Dimaki-Maki Masyarakat
Nasional

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Reformasi Birokrasi (MenPan-RB) Tjahjo Kumolo mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia telah mengantisipasi virus corona sejak akhir Desember 2019.

WowKeren - Indonesia kini sudah mulai dimasuki oleh wabah virus corona (Covid-19). Diketahui, pemerintah Indonesia telah mengonfirmasi adanya 19 pasien yang positif terjangkit virus corona.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Reformasi Birokrasi (MenPan-RB) Tjahjo Kumolo lantas mengungkapkan berbagai upaya pemerintah dalam menangani wabah tersebut. Menurut Tjahjo, pemerintah Indonesia telah mengantisipasi penyebaran wabah tersebut sejak akhir Desember 2019 lalu.

"Bapak Presiden sudah memerintahkan untuk penanganan, mencermati perkembangan dinamika yang berkaitan dengan misalnya virus corona, itu akhir Desember, dan Kemenkes sudah menyiapkan dengan baik," ungkap Tjahjo di hadapan para Kepala Daerah yang hendak meneken Komitmen Pembangunan Mal Pelayanan Publik pada Selasa (10/3) hari ini. "Tapi toh hari ini masih dimaki-maki masyarakat."

Selain dimaki-maki, pemerintah Indonesia disebut Tjahjo juga dianggap mengabaikan penyebaran virus corona. Ia juga mengungkapkan adanya isu di media sosial yang menyebut bahwa Presiden Joko Widodo merupakan penyebab masuknya virus corona ke Indonesia.


"Dianggap pemerintah tidak siap, mengabaikan dan sebagainya," lanjut mantan Menteri Dalam Negeri tersebut. "Dan ada media nasional yang memuat ini karena Pak Jokowi sehingga ada virus corona di Indonesia. Itu contoh kecil, itu yang beredar di media sosial."

Karena isu-isu semacam itu berkembang di masyarakat, Tjahjo pun meminta agar seluruh upaya dan program yang dilakukan pemerintah untuk diinformasikan secara terbuka dan rinci kepada publik. Dengan demikian, diharapkan tak ada lagi isu liar yang berkembang dan menimbulkan salah paham antara pemerintah dengan masyarakat.

"Padahal media sosial itu adalah sekarang kebutuhan yang sudah ada tidak hanya di negara kita tapi juga seluruh negara. Maka kita harus jelaskan kepada masyarakat," tegas Tjahjo. "Itu juga pengalaman bagi saya sendiri yang harus menjelaskan terbuka, umpamanya makan nasi rames ya jelaskan lauknya ini, ini, ini. Harus jelas. Kalau tidak bisa disalahartikan dan bisa dipahami berbeda."

Di sisi lain, laporan terbaru menyebut bahwa 2 dari 19 pasien corona di Indonesia telah dinyatakan negatif saat menjalani pemeriksaan ulang. Kedua pasien tersebut adalah pasien kasus ke-6 dan kasus ke-14. Apabila kedua pasien ini kembali dinyatakan negatif corona pada pemeriksaan ulang yang diadakan 2 hari lagi, maka mereka akan diperbolehkan pulang.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait