Antisipasi Corona, PGI Minta Gereja Sediakan Model Peribadatan Via Digital
Nasional

Demi mencegah penyebaran virus corona, Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) mengimbau agar pihak gereja bisa melakukan bentuk peribadatan dengan alat bantu media sosial.

WowKeren - Virus corona yang tengah mewabah di Indonesia membuat Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) merilis imbauan kepada para umat Tuhan untuk mendukung arahan Presiden Joko Widodo, yaitu social distancing.

Oleh karena itu, pihak gereja PGI meminta dilakukan bentuk-bentuk peribadatan yang dapat menjangkau umat di rumah masing-masing, melalui alat bantu media sosial.

"Kami mengimbau, dengan perkembangan teknologi digital, sehingga tersedia alternatif bagi umat untuk tetap beribadah dari rumah masing-masing," tulis Ketua Umum PGI, Pendeta Gomar Gultom dalam siaran pers di situs resmi PGI, Selasa (17/3). "Kita harus dapat menilai penyelenggaraan ibadah di rumah masing-masing, sebagai juga persekutuan ibadah yang tak kurang nilainya dengan persekutuan ibadah di Gereja."

PGI menilai adanya kebijakan tersebut untuk memanfaatkan momentum produktivitas dari rumah untuk dapat lebih menghangatkan suasana kekeluargaan, berdoa bersama yang diyakini jarang dilakukan akibat kesibukan sehari-hari.


"Ini momen langka oleh rupa-rupa sebab. Nilai-nilai kekeluargaan kiranya dapat kita hidupi kembali melalui momen langka ini," jelas sang pendeta. "Keluarga adalah inti masyarakat; Allah juga menyapa kita lewat keluarga."

Meski begitu, PGI tidak melarang apabila masih ada gereja yang menyelenggarakan kegiatan peribadatan seperti biasa. Hanya saja pengurus gereja berharap bisa memperhatikan sejumlah poin penting sebelum dan sesudah dilakukannya peribadatan.

Seperti, melakukan fogging disinfektan pada ruang ibadah sehari sebelum ibadah, atau setidaknya pastikan pembersihan total ruangan ibadah. Menyediakan fasilitas cuci tangan (air mengalir dan sabun antiseptik) dan hand sanitizer pada beberapa titik di sekitar tempat persekutuan atau ibadah.

Menyediakan pengukur suhu di pintu masuk tempat ibadah, dan pastikan semua umat diukur suhu tubuhnya. Apabila ada warga memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat celcius, agar diminta segera pulang dan periksakan diri ke dokter. Demikian pula dengan umat yang sedang memiliki gejala-gejala flu, batuk dan sesak napas.

Kemudian, menghindari kontak langsung seperti bersalaman dengan sesama umat. Pengaturan duduk selama di ruang ibadah harus sesuai dengan jarak aman.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait