6 Pasien Positif Corona di Surabaya Punya Riwayat ke Luar Negeri
Nasional

Ketua Satgas Corona Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya, Prastuti Asta Wulaningrum mengungkapkan bahwa keenam pasien positif corona di Surabaya ternyata punya riwayat ke luar negeri sebelumnya.

WowKeren - Pemerintah telah mengonfirmasi adanya penambahan jumlah kasus positif corona di Indonesia. Hingga Selasa (17/3), jumlah pasien yang dinyatakan positif terinfeksi corona menyentuh angka 172 orang.

Dari 172 pasien positif corona, 6 di antaranya merupakan spesimen dari Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur.

Ketua Satgas Corona Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya, Prastuti Asta Wulaningrum mengungkapkan bahwa keenam pasien tersebut saat ini telah berstatus sebagai PDP (Pasien Dalam Pengawasan).

Lebih lanjut, keenam pasien tersebut sebelumnya diketahui punya riwayat perjalanan ke luar negeri dan pernah melakukan kontak dengan pasien positif virus corona. Bahkan ia mengungkapkan, jika keenam pasien itu usianya masih muda.


"Rentang usianya masih muda. Enggak ada yang TKI (Tenaga Kerja Indonesia)," tutur Prastuti pada Basra, Rabu (18/3). Terkait keberadaan pasien, ia hanya menjawab bahwa sebagian pasien ada di RSU A dan sisanya di RS lain.

Lebih lanjut, ia hanya mengungkapkan bahwa pasien saat ini telah ditempatkan di ruang isolasi dan akan mendapatkan perawatan secara intensif. "Untuk rumah sakit mana aja, bukan kewenangan saya untuk menyebutkannya. Yang jelas kalau udah sembuh (dinyatakan negatif corona) pasien bisa pulang," lanjutnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta agar warga Jawa Timur tidak lantas panik menyikapi hal ini. Menurutnya, suasana saat ini aman dan terkendali. "Titik-titik di mana yang harus di-tracing sudah saya koordinasikan dengan pihak Pinere (Penyakit Infeksi Emerging dan Re-Emerging) Rumah Sakit dr Soetomo karena itu saya ingin mengajak seluruh warga Jawa Timur Tetap tenang karena suasana sangat terkendali," ujarnya.

Sementara itu, untuk pasien dalam pengawasan (PDP) sendiri di Jawa Timur jumlahnya ada 16 orang sedangkan untuk orang dalam pemantauan (ODP) ada 25 warga. Menurutnya, penyebaran virus corona memang bukan sesuatu yang bisa diprediksi

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru