Ekonom Ungkap Kemungkinan Ngeri Jika RI Terapkan Lockdown: Kelaparan Massal
Nasional

Peneliti Indef Bhima Yudhistira menilai bahwa pemerintah sebaiknya tak buru-buru melakukan lockdown lantaran dapat menimbulkan kelaparan massal apabila tak dipersiapkan matang-matang.

WowKeren - Pandemi virus corona (Covid-19) yang mulai meluas di Indonesia membuat opsi lockdown ramai menjadi perbincangan. Kebijakan lockdown sendiri berarti negara mengunci akses masuk dan keluar sebagai pengamanan ketat untuk mencegah penyebaran virus lebih luas.

Peneliti Indef Bhima Yudhistira lantas menilai bahwa pemerintah sebaiknya tak buru-buru melakukan lockdown. Pasalnya, tutur Bhima, lockdown dapat memicu kelaparan massal.

Menurut Bhima, di Wuhan, Tiongkok, saja banyak orang yang tersiksa akibat lockdown. Ia juga mengatakan bahwa banyak pekerja yang putus asa dan akhirnya nekat untuk keluar rumah demi mencari makanan.

"Bukan hanya kita menghadapi wabah corona, tapi juga wabah kelaparan massal apabila lockdown tidak disiapkan matang," tutur Bhima dilansir detikcom pada Kamis (19/3) hari ini. "Belajar dari kasus lockdown di Wuhan, banyak pekerja yang nyaris putus asa dan akhirnya memberanikan diri keluar rumah karena khawatir anaknya kelaparan."


Lebih lanjut, Bhima menyebut bahwa orang Wuhan sudah tidak takut terhadap corona akibat kebijakan lockdown tersebut. Mereka disebutnya lebih khawatir kelaparan dan juga tak bisa membayar utang di tengah lockdown. "Mereka tidak takut corona, mereka takut kelaparan dan tidak bisa bayar utang," lanjutnya.

Bhima lantas mengusulkan sejumlah hal yang dapat dilakuka oleh pemerintah alih-alih menerapkan kebijakan lockdown. Beberapa di antaranya adalah mendorong kebijakan social distancing, hingga melacak penyebaran virus dengan teknologi Artificial Intelligence (AI).

"Masih banyak alternatif yang bisa dilakukan pemerintah meniru Korsel, Jepang atau Singapura," ungkap Bhima. "Misalnya mendorong social distancing, tracing suspect dengan teknologi AI."

Selain itu, pemerintah juga didesak untuk membangun rumah sakit darurat dan menjaga stok obat-obatan. "Pemerintah juga harus membangun banyak RS darurat yang baru, serta menjaga stok farmasi dan obat-obatan tetap stabil," pungkas Bhima.

Diketahui, pemerintah pusat hingga kini memang masih belum mau mempertimbangkan opsi lockdown. Juru Bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman, menyebut bahwa pemerintah belum mau menerapkan lockdown lantaran publik tak membutuhkan kebijakan yang menimbulkan efek kejut semata.

(wk/riaw)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru