Mengerikan, Italia Lampaui Tiongkok Soal Korban Tewas Akibat Corona
Dunia

Semakin mengerikan, angka kematian di Italia akibat virus corona (COVID-19) dilaporkan sudah melampaui Tiongkok selaku tempat awal wabah tersebut muncul.

WowKeren - Wabah virus corona (covid-19) saat ini dilaporkan menewaskan hampir 9.000 orang. Virus yang pertama kali muncul di pasar ikan dan hewan Wuhan, Tiongkok ini seolah tidak dapat dihentikan lantaran terus menyebar ke berbagai negara di belahan dunia lainnya. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan wabah virus corona sebagai pandemi.

Italia sebelumnya menjadi negara kedua yang paling terpukul setelah Tiongkok akibat virus corona. Namun, saat ini Italia menjadi negara yang paling parah terkena virus corona setelah angka kematian di negara tersebut melewati Tiongkok dalam waktu yang cukup singkat.

Berdasarkan data yang dirilis John Hopkins University, Italia telah mencatat angka kematian tinggi melampaui Tiongkok akibat pandemi virus corona pada Kamis (19/3). Tercatat, angka kematian akibat covid-19 di Italia mencapai 3.405 orang, atau bertambah 427 korban jiwa dalam tempo 24 jam.

Angka kematian tersebut melewati Tiongkok yang sejauh ini hanya mencatat angka kematian sebesar 3.249 atau 156 lebih sedikit dibandingkan Italia. Laporan tersebut sontak menjadikan Italia sebagai negara dengan korban jiwa terbanyak akibat corona di seluruh dunia.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres lantas memberikan peringatan keras terkait dampak virus corona bisa berpotensi semakin parah. "Jika kita membiarkan virus menyebar, terutama di wilayah paling rentan di dunia maka itu bisa membunuh jutaan jiwa," kata Guterres seperti mengutip AFP.

Italia sendiri telah memberlakukan pembatasan wilayah (lockdown) demi menekan penyebaran virus corona. Namun, kebijakan tersebut hingga saat ini masih belum menurunkan jumlah kasus covid-19.


Akibatnya, Perdana Menteri Italia Giuseppa Conte terus mempertimbangkan opsi lain. Salah satunya adalah dengan memperpanjang kebijakan lockdown terhadap aspek bisnis, sekolah, dan aktivitas warga.

Sementara itu, Ketua Palang Merah Tiongkok yaitu Sun Shuopeng menyoroti lockdown yang dilakukan Italia. Menurutnya, warga Italia tidak menanggapi perintah lockdown dengan cukup serius.

Hal tersebut terlihat dari banyaknya warga yang masih berkeliaran di luar ruangan tanpa mengenakan masker. Bahkan, daerah Lombardy yang menjadi salah satu area dengan korban corona terbanyak di Italia dianggap tidak memberlakukan kebijakan tersebut dengan ketat.

Sun Shuopeng yang menjadi salah satu tim medis dari Tiongkok untuk membantu Italia membandingkan negara tersebut dengan Wuhan. Ia mengatakan jika masyarakat Wuhan menerapkan kebijakan lockdown dengan serius dan benar-benar mengisolasi diri sehingga kasus corona semakin menurun setiap harinya.

"Sebulan sejak aturan lockdown diberlakukan di Wuhan, kami melihat tren penurunan infeksi corona," ujarnya seperti dilansir dari CNN. "Sementara di Milan, area dengan penyebaran Covid-19 terbesar, aturan lockdown tidak berlaku secara ketat."

"Transportasi umum tetap beroperasi dan warga tetap beraktivitas, mereka tetap makan malam dan pesta di hotel dan tidak mengenakan masker," sambungnya. "Kami rasa warga harus ikut serta aktif memerangi Covid-19 dan patuh terhadap aturan."

(wk/riaw)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru