Riset Sebut Virus Corona Bisa Menular Lewat Air Mata, Ini Penjelasannya
Dunia

Penyebaran virus corona terjadi melalui droplet atau percikan air liur seperti bersin, serta sentuhan tangan yang terkena droplet. Namun, para peneliti saat ini tengah menguji soal air mata yang menjadi media penularan virus.

WowKeren - Sejumlah pakar menyebutkan penularan virus corona hingga saat ini bisa melalui kontak langsung dengan pasien positif seperti batuk, bersin serta sentuhan tubuh. Karenanya, untuk menghindari resiko penularan virus tersebut masing-masing individu perlu menjaga kebersihan diri terutama mencuci tangan dengan sabun.

Alasan perlunya mencuci tangan dikarenakan bagian tubuh yang paling rawan mengantar virus masuk ke dalam tubuh saat bersentuhan dengan hidung, mulut, dan mata. Dengan kata lain, hidung dan mulut berperan sebagai jalan keluar-masuk virus, keduanya perantara bagi seseorang untuk menularkan ataupun tertular. Lantas bagaimana dengan mata?

Dikutip dari situs laman resmi American Academy of Ophthalmology, virus corona disebut dapat menular lewat mata. Bukan melalui tatapan melainkan melalui cairan mata atau konjungtiva.

“Orang yang terinfeksi virus corona juga dapat menyebarkan penyakit melalui air mata mereka," tulis pernyataan American Academy of Ophthalmology, dalam situs resminya aao.org. "Menyentuh air mata atau permukaan di mana air mata tersebut menempel dapat menjadi portal lain untuk terjadinya infeksi."


Dr Syed Shoeb Ahmad dari Ibn Sina Academy, India dalam jurnal Touch Ophthalmology menyebutkan bahwa air mata juga pernah diindikasikan sebagai media penularan infeksi saat wabah SARS-CoV terjadi pada 2003. Kesimpulan tersebut berdasarkan analisis serangkaian kasus penderita SARS oleh Loon et al.

Sedangkan pada studi yang diterbitkan Journal Medical of Virology pada 26 Februari 2020, peneliti menguji sampel air mata milik 30 pasien COVID-19 yang dirawat di First Affiliated Hospital of Zhejiang University pada periode 26 Januari hingga 9 Februari 2020. Setelah diuji menggunakan metode RT-PCR, hasilnya dua sampel milik satu-satunya pasien dengan konjungtivitis atau radang selaput cairan mata yang diakibatkan infeksi virus, mengeluarkan hasil positif virus corona.

Sedangkan 58 sampel dari pasien lain dinyatakan negatif virus corona. Namun, temuan tersebut merupakan tahap awal dan masih perlu pengujian lebih lanjut.

Meski begitu, American Academy of Ophthalmogy tetap merekomendasikan beberapa pedoman perlindungan terutama bagi dokter mata yang harus bersentuhan dekat dengan pasien saat pemeriksaan, semisal untuk funduskopi. Langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil, antara lain memakai masker N-95, kacamata goggle, dan sarung tangan ketika merawat pasien yang berpotensi terinfeksi virus corona.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait