Goyang Erotis HUT Garut Bikin Geger di Tengah Wabah Corona, Panitia Dituntut Minta Maaf
SerbaSerbi

Sekretaris PCNU Garut Deni Ranggajaya menegaskan jika perbuatan semacam itu sangat tidak pantas untuk dilakukan apa lagi di tengah kepanikan masyarakat Indonesia terhadap wabah corona.

WowKeren - Video goyang erotis di acara Hari Jadi Garut (HJG) menuai kecaman publik. Aksi yang dianggap tak pantas dilakukan itu, pertama kali menjadi perbincangan usai video tersebut beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp.

Dilansir Detik, tarian erotis itu terjadi saat acara Garut Culture Festival. Acara ini digelar dalam rangka merayakan hari jadi kota Garut yang ke-207 pada Minggu (15/3).

Salah satu pihak yang mengecam aksi tersebut adalah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Garut. Ketua Umum KAMMI Garut, Rian Abdul Azis menegaskan jika tarian semacam itu sangat melanggar norma agama. Ironisnya, Kota Garut sendiri dikenal sebagai kota santri.

"KAMMI menyesalkan tarian erotis yang dilakukan di SOR Ciateul. Itu sangat jauh dari norma agama," kata Rian masih dilansir Detik. "Apalagi ini dilakukan di ruang terbuka dan disaksikan masyarakat banyak."


Terlebih lagi, aksi ini dilakukan saat Indonesia tengah berjibaku melawan pandemi corona. Oleh sebab itu, KAMMI meminta panitia untuk meminta maaf. "Yang paling tidak etis ini diselenggarakan saat kita sama-sama tengah berjuang melawan virus corona," ucap Rian.

Hal senada juga disampaikan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Garut. Sekretaris PCNU Garut Deni Ranggajaya menegaskan jika perbuatan semacam itu sangat tidak pantas untuk dilakukan. "Tentunya kami sangat menyayangkan hal itu bisa terjadi. Ini tidak sepantasnya di lakukan," ucap Deni, Jumat (20/3).

Yang lebih disayangkan lagi, aksi joget erotis tersebut dilakukan di ruang publik sehingga menjadi tontonan umum. "Itu kan di ruang publik, banyak yang melihat juga. Sangat tidak pantas juga karena saat ini kondisinya sedang sama-sama berjuang menghadapi corona," tegas Deni.

PCNU menuntut panitia untuk memberikan klarifikasi sekaligus meminta maaf mengapa bisa sampai ada kejadian semacam itu. "Karena sudah terjadi, penyelenggara harus mengklarifikasi apakah ini disengaja atau seperti apa. Mereka juga harus meminta maaf," ujar Deni.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru