Rapid Test Corona Mulai Digelar, DPR Minta KPK Awasi Penyelewengan Dana
Nasional

Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni ingin agar KPK mengawasi pengadaan tes cepat untuk mencegah penyelewengan dana. Pasalnya, pemerintah mengucurkan dana yang tidak sedikit untuk pengadaan ini.

WowKeren - Pemerintah telah mulai melakukan rapid test pada Jumat (20/3). Presiden Joko Widodo alias Jokowi memprioritaskan tes massal dilakukan di wilayah Jakarta Selatan.

Terkait hal ini, DPR meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ikut melakukan pengawasan. Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni ingin agar KPK mengawasi pengadaan tes cepat untuk mencegah penyelewengan dana, mengingat anggaran yang telah digelontorkan oleh pemerintah cukup besar untuk ini.

"KPK juga perlu diturunkan untuk mengawasi agar tidak terjadi penyelewengan," kata Sahroni dilansir CNN Indonesia, Sabtu (21/3). "Karena program ini telah menyerap dana negara yang cukup besar."


Untuk memastikan agar tes cepat bisa dilakukan secara merata, maka diperlukan koordinasi yang intensif antara Kementerian Kesehatan dan jajaran pemerintah daerah. "Tidak boleh ada ego sektoral dalam menjalankan kebijakan ini," lanjut Sahroni.

Sementara itu, Ketua MPR Bambang Soesatyo berharap jika tes cepat bisa dilakukan di wilayah DKI Jakarta serta daerah lain yang rentan penyebaran virus. Terutama warga yang tinggal di Bogor, Depok, Tangerang, serta Bekasi (Bodetabek), mengingat mereka banyak menggunakan fasilitas umum setiap harinya.

"Warga dari luar, khususnya dari kawasan Bodetabek yang sehari-hari bekerja ke Jakarta menggunakan kereta listrik maupun bus yang notabene tak didisinfektan," kata Bamsoet masih dilansir CNN Indonesia. "Maka warganya juga harus segera di-rapid test."

Sementara itu, rapid test sendiri dilakukan pemerintah untuk mengetahui indikasi awal apakah seseorang terpapar virus corona atau tidak. "Hari ini pemerintah telah mulai untuk melakukan rapid test sebagai upaya untuk memperoleh indikasi awal apakah seseorang positif terinfeksi Covid-19 ataukah tidak," tutur Jokowi dalam konferensi pers, Jumat (20/3).

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait