Positif Corona di Jatim Jadi 15 Pasien, 13 dari Surabaya
Nasional

Tak hanya jumlah pasien positif saja yang mengalami peningkatan, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Jawa Timur pun juga bertambah drastis hingga mencapai 635 orang.

WowKeren - Jumlah pasien yang dinyatakan positif virus corona terus bertambah secara nasional. Begitu pula dengan Jawa Timur. Jumlah pasien positif corona di Jawa Timur bertambah menjadi 15 orang sampai Jumat (20/3) sore.

Hal itu disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melalui konferensi pers di Gedung Negara Grahadi pada Jumat sore. Adapun jumlah tersebut merupakan penambahan 6 kasus dari sebelumnya, yang mana keenam-enamnya berasal dari spesimen di rumah sakit yang ada di Surabaya.

"Kasus COVID-19 di Jatim terus dinamis," kata Khofifah. "Hasil koordinasi dinas kabupaten/kota dan 62 rumah sakit rujukan di Jatim, sampai pukul 16.00 tadi, COVID-19 positif di Jatim bertambah enam. Enam-enamnya teridentifikasi dari RS yang ada di Surabaya."

Khofifah menjelaskan jika data tersebut diperoleh dari melakukan tracing. Tracing dilakukan oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Jawa Timur.


Tak hanya itu saja, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) juga mengalami peningkatan. Saat ini, jumlah ODP corona di Jawa Timur ada sebanyak 635 orang dengan 175 orang di antaranya ada di Surabaya. Angka ini melonjak drastis yang sebelumnya dinyatakan hanya sebanyak 91 orang. Sementara itu, untuk pasien dalam pengawasan (PDP) saat ini jumlahnya ada 72 orang, dengan 32 di antaranya berasal dari Surabaya.

"Di Malang, yang terlapor ada 8 orang PDP," kata Khofifah sambil menunjuk layar yang menampilkan peta sebaran terbaru corona di Jawa Timur. "Lainnya seperti sebaran yang ada di dalam layar."

Khofifah sebelumnya mendapat kritikan lantaran langkahnya yang tidak mau membeberkan peta sebaran corona di Jawa Timur. Langkah Khofifah yang satu itu dianggap justru bisa merugikan publik, meskipun sang gubernur berdalih hal itu dilakukan demi mencegah kepanikan warganya.

Komisioner Komisi Informasi Jatim, Imadoeddin, menilai seharusnya Khofifah sebagai gubernur bisa memahami kegelisahan masyarakatnya. "Dia harus menggunakan pertimbangan-pertimbangan," kata dia dilansir CNN Indonesia, Sabtu (21/3).

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru