WHO Ingatkan Pemuda Tak Sepelekan Corona: Kalian Tidak Kebal
Twitter/JoshRosenthalTV
Nasional

Virus corona disebut-sebut mudah menyerang kalangan yang memiliki daya tahan tubuh rendah, yang mana pada umumnya adalah mereka yang sudah lanjut usia dan memiliki penyakit bawaan.

WowKeren - Virus corona (COVID-19) semakin meluas di seluruh dunia. Hingga kini, sudah lebih dari 200 ribu terinfeksi di seluruh dunia dengan jumlah kematian di atas 11 ribu jiwa.

Virus corona disebut-sebut mudah menyerang kalangan yang memiliki daya tahan tubuh rendah, yang mana pada umumnya adalah mereka yang sudah lanjut usia dan memiliki penyakit bawaan. Kendati demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan para remaja untuk juga berhati-hati.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mewanti-wanti agar para pemuda tidak menyepelekan ancaman corona. Meskipun WHO tidak menampik jika tingkat kematian akibat corona di kalangan remaja relatif lebih kecil.


"Saya ingin berpesan pada para pemuda, kalian tidak kebal. Virus ini bisa membuat Anda dirawat selama berminggu-minggu di rumah sakit bahkan bisa membunuh Anda," kata Tedros saat konferensi pers di Jenewa dilansir BBC, Sabtu (21/3). "Meskipun Anda tidak sakit, keputusan yang Anda ambil tentang kemana akan pergi bisa menentukan hidup dan mati orang lain."

Sebab, meskipun seseorang tidak menampakkan gejala terpapar virus corona bukan berarti dirinya "bersih" dari virus itu, bisa jadi dia adalah seorang carrier yang siap menularkan virus itu ke orang lain yang lebih lemah. Begitu juga sebaliknya, ia pun juga tak lepas dari risiko tertular dari orang lain.

Meski demikian, Tedros mengapresiasi perkembangan di kota Wuhan, Tiongkok, tempat pertama kali wabah tersebut berasal, yang melaporkan nol kasus corona baru pada Kamis (19/3). "Harapan bagi seluruh dunia bahwa bahkan situasi yang paling parah bisa berbalik," imbuh Tedros.

Sementara itu, pendiri Microsoft Bill Gates memprediksi jika virus ini bisa berakhir selama berapa minggu jika negara-negara menerapkan prosedur yang tepat. "Jika sebuah negara melakukan pekerjaan bagus dengan tes dan shut down, maka dalam 6 sampai 10 minggu seharusnya hanya ada sedikit kasus dan bisa membuka diri kembali," kata Bill dalam tanya jawab di forum Reddit seperti dilansir CNBC, Sabtu (21/3).

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait