Indonesia 'Darurat' Corona, Menristek Dorong Ilmuwan Temukan Vaksin COVID-19
Nasional

Penyebaran virus corona yang cepat di Indonesia membuat Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mendorong para ilmuwan Tanah Air untuk membuat vaksin COVID-19.

WowKeren - Indonesia saat ini tengah masuk ke fase darurat virus corona lantaran jumlah pasien positif yang terus meningkat tiap harinya. Bahkan pada Jumat (20/3) kemarin, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menyebutkan adanya penambahan pasien positif hingga sebanyak 369 orang.

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mendorong agar para ilmuwan Indonesia dapat menemukan suplemen dan vaksin virus corona. Permintaan tersebut ditujukan oleh sang menteri kepada Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) di lingkungan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Mereka diharapkan membuat time frame atau perencanaan waktu dalam pencegahan atau penanganan COVID-19. Selain itu, ia ingin agar ada suplemen penguat daya tahan pasien corona serta obat terhadap gejala dan vaksin virus corona ditargetkan menjadi hasil dari kerja sama riset tersebut.

"Apa yang bisa Kemenristek/BRIN berikan dan menurut saya salah satunya dalam jangka pendek barangkali ada suplemen yang paling tidak memperkuat daya tahan tubuh kalaupun terkena," ujar Bambang dalam pernyataan belum lama ini di Jakarta.


Bambang juga mengatakan soal pengalaman terinfeksi yang berhasil sembuh karena daya tahan tubuh yang kuat. Namun, ia menegaskan bahwa bukannya tak apa-apa terinfeksi tapi tentang nyawa manusia. "Nyawa manusia itu salah satunya kita jaga dengan memperkuat daya tahan tubuh," ungkapnya.

Setelah suplemen ditemukan, target berikutnya adalah mencari vaksin untuk pencegahan corona bagi masyarakat. "Kemudian tentunya yang tidak kalah penting sebagaimana kita di masa lalu menghadapi penyakit seperti cacar, difteri, bahkan penyakit perut zaman saya SD: kolera, disentri, segala macam solusinya adalah vaksin," ungkapnya.

Bambang juga mengungkapkan perlunya keajaiban untuk dapat menemukan suplemen penguat daya tahan terhadap gejala COVID-19, namun LBM Eijkman dan LPNK dalam lingkungan Kemenristek/BRIN dapat berupaya mencari keajaiban tersebut. "Orang berharap ada miracle dan miracle itu tidak ditunggu, oh nanti datangnya tahun depan. Kalau itu bukan miracle. Itu namanya jadwal," katanya.

"Lebih baik kita coba tidak harus sepenuhnya miracle, tapi kita coba dengan daya upaya kita, kita ingin agar ada paling tidak solusi," sambungnya. "Kalau sekarang kita di goa belum melihat setitik cahaya di ujung, kita belum tahu ini sudah ujungnya atau belum, paling tidak tugas kita di sini memberikan setitik cahaya tadi meskipun setitik cahaya tadi adalah suplemen yang bisa membuat daya tahan tubuh terutama orang-orang yang rentan terhadap dampak yang lebih serius dari COVID-19 ini bisa terlindungi."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait