Sinar Ultraviolet Diklaim Bisa Bunuh Virus Corona, Ini Kata LIPI
Nasional

Sinar ultraviolet-C (UVC) dikenal bisa digunakan untuk membunuh bakteri. Lalu bagaimana pendapat LIPI soal klaim yang menyebutkan bahwa UVC bisa membunuh virus corona?

WowKeren - Sejumlah peneliti tengah berpacu dengan waktu untuk segera menemukan obat virus corona. Tak hanya itu, sejumlah metode juga diteliti demi menghambat penyebaran virus tersebut.

Diketahui bahwa sinar ultraviolet-C (UVC) bisa membunuh virus corona jenis SARS-CoV-C. Namun Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan bahwa sinar tersebut tak menjamin untuk membunuh virus tersebut.

Kepala Bidang Pengelolaan Penelitian Kimia LIPI, Akhmad Darmawan mengatakan UVC belum tentu bisa membunuh virus corona dan virus lainnya. UVC memang bisa digunakan untuk membunuh bakteri, tapi virus dan bakteri merupakan dua organisme hidup yang berbeda.

"Kalau sinar UVC itu tidak jamin bisa bunuh virus tapi bisa bunuh bakteri," kata Akhmad dilansir CNNIndonesia, Jumat (20/3). "Kalau bisa bunuh virus itu studinya belum banyak lampu UV itu tidak bisa jamin bisa bunuh virus."

Akhmad bahkan mengatakan belum ada penelitian yang menjamin bahwa sinar UVC bisa menginaktivasi atau membunuh bakteri. Buktinya degan galon air minum masih bisa berlumut apabila terkena sinar matahari. Padahal sebelumnya, galon sudah dibersihkan dengan sinar UVC untuk membunuh spora lumut.


"Kita tahu kalau air isi ulang supaya steril itu pakai UV tapi itu tidak jamin spora hilang 100 persen," jelasnya. "Air isi ulang sudah pakai UV masih bisa berlumut kalau kena matahari."

Sinar UV sendiri, kata Akhmad, memang biasanya digunakan peneliti mikrobiologi untuk sterilisasi. Namun, sterilisasi sinar tersebut pun tidak menjamin sterilisasi sepenuhnya

Sementara itu, Peneliti di Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Ratih Asmana Ningrum mengatakan ada penelitian bahwa tipe corona SARS-CoV sebelumnya mati terkena paparan sinar UV. "Memang pada penelitian dengan tipe corona sebelumnya SARS-CoV, paparan 60 menit sinar UV diklaim bisa menginaktivasi virus," katanya.

Sedangkan Peneliti bidang mikrobiologi LIPI Sugiyono Saputra menjelaskan UVC mengatakan salah satu metode desinfeksi untuk udara dan air. UVC bisa menginaktifkan lebih dari 95 persen aerosol H1N1 virus influenza.

Efektivitas UVC membunuh bakteri dan virus tergantung durasi paparan, intensitas dan panjang gelombang sinar UVC. "Ada pula yang menyatakan berbagai jenis virus lain dan bakteri juga bisa diinaktifkan dengan UVC, dengan menghancurkan material genetiknya DNA atau RNA sehingga mereka (virus dan bakteri) tidak bereplikasi," terang Sugiyono.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru