Ini Kata Ahli Soal Keamanan Karyawan yang Tetap Ngantor di Tengah Pandemi Corona
Unsplash/Avel Chuklanov
Nasional

Asosiasi Profesi Pemeliharaan Gedung atau Building Engineering Association (BEA) berbicara soal langkah-langkah untuk meminimalisir penularan virus corona di kawasan perkantoran.

WowKeren - Pandemi virus corona (Covid-19) kini semakin meluas di Indonesia. Hingga Minggu (22/3) kemarin, jumlah pasien positif virus corona di Indonesia telah meningkat menjadi 514 kasus.

Menanggapi meluasnya penyebaran virus tersebut, pemerintah Indonesia mengimbau agar masyarakat belajar, bekerja, dan beribadah dari rumah. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bahkan mengimbau seluruh perkantoran di Ibu Kota untuk tutup sementara waktu demi menekan penyebaran virus tersebut.

Meski demikian, tak semua perusahaan dapat menerapkan bekerja dari rumah alias work from home (WFH). Pasalnya, aja beberapa jenis pekerjaan yang memang tak bisa dilakukan di rumah.

Terkait keamanan para karyawan yang tetap masuk ke kantor di tengah pandemi corona ini, Asosiasi Profesi Pemeliharaan Gedung atau Building Engineering Association (BEA) angkat bicara. Menurut BEA, penularan virus di area perkantoran masih bisa diminimalisir karena perusahaan pemelihara gedung telah memiliki prosedur terkait hal itu.

"Mulai dari bagaimana proses supaya orang masuk ke dalam kompleks gedung kita itu sudah mulai dilakukan pengawasan," ungkap Ketua Umum BEA, Mardi Utomo, dilansir detikcom, Minggu (22/3). "Baik cek body temperature maupun kita ada transit room."


Apabila suhu tubuh melebihi 37,5 hingga 38 derajat celcius, maka tamu atau pun karyawan tidak diizinkan memasuki gedung perkantoran. Diketahui, suhu tubuh tinggi memang menunjukkan potensi terkena virus corona.

"Karena indikasi yang paling kita ketahui sekarang ini kan orang kalau seandainya kena Covid-19 ini kan kalau temperaturnya naik di atas 37,5 atau 38 (derajat celcius) lah," jelas Mardi. "Nah itu sebagai antisipasi pertama."

Di sisi lain, ada kemungkinan pengelola gedung kecolongan dan belakangan dikonfirmasi terdapat karyawan yang positif terjangkit Covid-19. Terkait kemungkinan tersebut, pihak BEA akan menerapkan skenario lockdown di seluruh area kantor tersebut.

"Ya jadi ada skenario kalau seandainya gedung itu tiba-tiba ada case confirm, salah satu penghuni di situ, ya kita harus tutup, harus lockdown," tutur Mardi. "Gedung itu kita lockdown kemudian kita lakukan general cleaning, kita lakukan deep cleaning dengan melakukan disinfektan secara menyeluruh."

Dalam pembersihan karena Covid-19 ini, saluran udara pun tak luput dari perhatian. Cairan disinfektan disebut akan diuapkan ke saluran udara.

"Bagaimana kalau seandainya tiba-tiba melalui sirkulasi udara ya. Makanya kita lakukan kalau seandainya virus yang terbang harus kita lakukan juga gitu," pungkas Mardi. "Makanya kalau kita lakukan disinfektan yang menyeluruh, dengan mesin yang seperti kayak mist itu, itu kan AC kita jalankan."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru