Total Kasus Corona di Jabar Tertinggi Kedua, Ridwan Kamil Ungkap Skenario Tes Drive-Thru Ala Korsel
Nasional

Dalam cuitan di akun Twitter resminya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut bahwa Pemprov Jabar akan melakukan tes proaktif virus corona dengan Rapid Diagnostic Test.

WowKeren - Persebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia kini telah mencapai ke 20 Provinsi. Kasus corona terbanyak terjadi di wilayah DKI Jakarta dengan jumlah 307 pasien.

Di posisi kedua, ada Provinsi Jawa Barat dengan jumlah pasien positif virus corona yang mencapai 59 orang. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, lantas mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan prosedur tes massal Covid-19.

Hal ini disampaikan Gubernur yang akrab disapa Kang Emil tersebut melalui akun Twitter pribadinya. Dalam cuitannya, Kang Emil menyebut bahwa Pemprov Jabar akan melakukan tes proaktif virus corona dengan Rapid Diagnostic Test.

Karena luasnya wilayah Jabar, Kang Emil pun menyiapkan 2 opsi skenario untuk melakukan tes massal tersebut. Yang pertama adalah tes dari pintu ke pintu alias door to door untuk orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP). Pola ini telah diterapkan di Ibu Kota.

Lalu, Kang Emil juga telah menyediakan skenario tes Covid-19 massal secara drive-thru. Dengan menggunakan pola ini, warga harus datang dan mengantre dengan memperhatikan jarak.


Nantinya, warga akan mengikuti tes Covid-19 tanpa harus keluar dari mobil mereka. Tes massal drive-thru ini juga akan dilakukan tanpa adanya sentuhan fisik sama sekali. Kang Emil juga menyebut sejumlah keuntungan jika pola drive-thru ini diterapkan.

Kang Emil

Twitter

"Menghemat waktu pemeriksaan (ruangan tidak perlu disinfektan sebelum pasien baru memasuki ruangan)," demikian keterangan Kang Emil. "Menghindari infeksi baru akibat ramainya antrian di fasyankes, dan mengurangi ketidaknyamanan mengantri di fasyankes dalam jangka waktu panjang."

Menurut Kang Emil, tes massal drive-thru ini cocok diterapkan di Jabar yang memiliki cakupan geografi luas. Pasalnya, opsi door to door akan memakan waktu lama dan menguras tenaga.

Lebih lanjut, tes ini disebut hanya untuk mereka yang memiliki risiko dan potensi tertular atau menularkan tinggi. Sistem drive-thru ini sendiri sebelumnya telah diterapkan di Korea Selatan.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait