Stafsus Jokowi Klaim Influencer Corona yang Diundang BNPB Tak Dibayar
Instagram/belvadevara
Nasional

Warganet sempat heboh membahas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona yang mengumpulkan puluhan influencer. Staf Khusus Jokowi, Adamas Belva Syah Devara, pun angkat bicara.

WowKeren - Warganet sempat heboh membahas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona yang mengumpulkan puluhan influencer untuk membahas penanganan Covid-19 pada Jumat (20/3) pekan lalu. Diketahui, satgas tersebut dipimpin langsung Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo.

Menanggapi hal tersebut, pihak Istana pun buka suara. Menurut Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Adamas Belva Syah Devara, puluhan influencer tersebut tidak dibayar. Belva mengklaim bahwa para influencer tersebut berstatus sebagai relawan dalam melakukan sosialisasi penanganan Covid-19.

"Kemarin influencer udah masuk ke BNPB dan ini banyak yang enggak tahu bahwa itu gratis ya," ungkap Belva dilansir CNN Indonesia pada Senin (23/3) hari ini. "Jadi mereka itu relawan, tak dibayar."

Lebih lanjut, Belva menjelaskan bahwa para influencer tersebut diberi edukasi mengenai sosialisasi virus corona di BNPB terlebih dahulu. Hal ini dilakukan supaya mereka tak menyebar berita bohong alias hoaks di media sosial kala melakukan sosialisasi.


"Makanya diedukasi dulu sehingga followers-nya jadi tahu, jadi mengerti," terang Belva. "Karena mereka punya target segmen yang berbeda-beda."

Belva lantas meminta generasi milenial Indonesia untuk mengambil peran dalam menekan penyebaran virus corona. Hal ini bisa dilakukan dengan menerapkan social distancing.

CEO Ruangguru tersebut menilai bahwa kini masih banyak kaum muda yang mengabaikan bahaya penyebaran virus tersebut. "Setop dulu hang out, setop dulu sosialisasi tak penting, di rumah saja dulu. Karena generasi milenial ini generasi penular terbesar," tegas Belva.

Selain itu, Belva juga meminta agar kaum muda turut memerangi hoaks terkait virus corona di media sosial. Ia mengimbau agar masyarakat menyaring informasi dan memastikan kebenarannya sebelum membagikannya di media sosial.

"Kalau ada info yang baik sebarkan. Kalau ada info yang enggak terpercaya setop di Anda," pungkas Belva. "Kalau info enggak jelas, setop share di grup."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait