Jokowi Siapkan Skenario Terburuk Imbas Covid-19, Jadi Lockdown?
Nasional

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas dengan 34 Gubernur se-Indonesia yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa (24/3) hari ini.

WowKeren - Presiden Joko Widodo telah menyiapkan beragam skenario terkait pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia, mulai dari yang paling ringan hingga yang terburuk. Sang Presiden ingin agar seluruh dampak Covid-19 tersebut diperhitungkan secara matang.

"Skenario juga telah kita hitung, kita kalkulasi mengenai prediksi dari COVID-19 ini di negara kita Indonesia, bulan April seperti apa, bulan Mei seperti apa, skenario buruk seperti apa, skenario ringan seperti apa," ungkap Jokowi dalam rapat terbatas dengan 34 Gubernur se-Indonesia yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa (24/3) hari ini. "Dan saya kita ingin kita berada skenario yang ringan, dan kalau memang betul-betul sulit dibendung ya kita paling tidak masuk ke skenario sedang. Jangan sampai masuk ke skenario paling buruk."

Meski telah memperhitungkan skenario terburuk, Jokowi menegaskan kepada para Gubernur bahwa pemerintah pusat tidak akan mengambil kebijakan lockdown. Menurut Jokowi, Indonesia tak bisa disamakan dengan negara-negara yang kini telah menerapkan lockdown di tengah pandemi Covid-19.

"Ada yang bertanya kepada saya, kenapa kebijakan lockdown tidak kita lakukan?" ujar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. "Perlu saya sampaikan, bahwa setiap negara memiliki karakter yang berbeda-beda, memiliki budaya yang berbeda-beda, memiliki kedisiplinan yang berbeda-beda."


Lebih lanjut, Jokowi mengaku telah melihat kebijakan-kebijakan yang diambil oleh setiap negara dalam menghadapi pandemi corona. Mantan Wali Kota Solo itu menyebut bahwa dirinya telah memantau perkembangan situasi setiap harinya.

"Oleh sebab itu kita tidak memilih jalan itu. dan itu sudah saya pelajari," ungkap sang Presiden. "Saya memiliki analisa-analisa seperti ini, dari semua negara ada semuanya, kebijakan mereka apa, kemudian hasilnya seperti apa, semuanya dari Kemlu (Kementerian Luar Negeri) dari situs-situs yang ada terus kita pantau setiap hari."

Menurut Jokowi, kebijakan yang paling tepat diterapkan di Indonesia terkait penanganan Covid-19 adalah pembatasan secara fisik alias physical distancing. Sebelumnya, Jokowi memang telah berulang kali mengimbau agar masyarakat Indonesia bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah selama pandemi. "Sehingga di negara kita memang yang paling pas adalah physical distancing," pungkas Jokowi.

Sebagai informasi, jumlah kasus corona di Indonesia terus meningkat. Total jumlah pasien yang positif virus corona per Senin (23/3) kemarin adalah 579 orang. dari jumlah tersebut, 49 orang dilaporkan meninggal dunia dan 30 pasien dinyatakan sembuh.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait