WFH Berjalan Sepekan, Kondisi Polusi Udara Jakarta Mengejutkan
Nasional

Work From Home telah diterapkan dalam sepekan terakhir oleh sejumlah perusahaan di wilayah DKI Jakarta, lantas bagaimana kondisi polusi udara ibu kota saat ini?

WowKeren - Penyebaran wabah virus corona (COVID-19) di Indonesia semakin meningkat setiap harinya. Pemerintah Indonesia pun telah memberikan imbauan bagi masyarakat untuk menerapkan work from home (WFH) maupun belajar dari rumah sebagai langkah menekan penyebaran virus corona.

Provinsi DKI Jakarta saat ini menjadi wilayah yang terdampak virus corona terparah di Indonesia. Sejumlah perusahaan pun telah mulai menerapkan WFH di ibu kota sejak pekan lalu.

Telah berjalan selama sepekan, Greenpeace mengatakan jika WFH yang diterapkan sama sekali tidak mengurangi polusi udara di ibu kota. Berdasarkan data AirVisual dan AirNow pada hari ini Selasa (24/3), tercatat Air Quality Index (AQI) dengan polutan PM 2,5 tingkat kosentrasi mikrometer/m³ menyentuh angka 156.

Angka AQI tersebut menjadi yang tertinggi selama satu bulan terakhir. Bahkan, angka tersebut membuktikan jika udara di DKI Jakarta saat ini sangat tidak sehat bagi orang sensitif dengan gangguan pernapasan atau asma.

Juru Kampanye Energi Greenpeace Indonesia, Bondan Andriyanu menjelaskan jika sumber pencemar udara di Jakarta kemungkinan berasal di luar transportasi. Apalagi, ia memprediksi jika polusi udara di Jakarta karena transportasi seharusnya sudah berkurang lantaran pemerintah memberlakukan pembatasan aktivitas di luar rumah.


"Hari ini Jakarta bergerak ke peringkat ke 10 [kota dengan AQI terburuk, banyak yang bekerja dari rumah tapi datanya justru terjadi peningkatan PM 2.5," jelas Bondan seperti dilansir dari CNNIndonesia," Selasa (24/3). "Artinya bisa jadi ada sumber lain tidak bergerak yang masih berkontribusi pada pencemaran udara."

Sementara itu, AirVisual merilis data jika kualitas udara di ibu kota pasca WFH sempat membaik menjelang akhir pekan pada Jumat (20/3) hingga Minggu (22/3). Kala itu, angka AQI masing-masing berada di kisaran 88, 67, dan 72.

Kemudian saat diberlakukan WFH pada hari pertama Senin (16/3), kualitas udara di Jakarta juga masih membaik dan berada di angka AQI 88. Selanjutnya pada Selasa (17/3), kualitas udara juga masih cukup baik meski mengalami peningkatan ke angka AQI 94.

Polusi udara mulai memburuk pada hari Rabu (18/3) yang mencapai angka 131. Sontak, angka kualitas udara pada Rabu tersebut langsung berada di peringkat ketiga terparah selama sebulan terakhir.

Saat ini, penyebaran wabah virus corona di Indonesia memang semakin meluas setiap harinya. Pemerintah Indonesia baru saja mengumumkan lonjakan pasien virus corona di Tanah Air dari yang sebelumnya 514 orang saat ini melesat menjadi 579 positif covid-19 pada Senin (23/3).

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru