Sakit Mata Disebut Ada Kaitannya Dengan COVID-19, Berikut Penjelasannya
Health

Seorang pakar kesehatan Tiongkok menyatakan bahwa virus Corona dapat menular lewat mata. Berbagai informasi simpang siur yang berkaitan dengan hal ini pun mulai beredar setelahnya. Lantas, apa sih kaitan antara gejala mata merah muda dengan Corona?

WowKeren - Wabah virus Corona semakin hari semakin mengkhawatirkan. Di Indonesia sendiri kasus positif COVID-19 sudah mencapai 686 orang. Jumlah ini meningkat hingga 107 orang jika dibandingkan dengan hari sebelumnya yang mencapai 579 orang.

Di tengah semakin mewabahnya virus asal Wuhan ini, merebak pula berbagai kabar yang simpang siur. Salah satunya adalah soal informasi tentang penularan virus Corona lewat tatapan mata.

Anggapan tersebut muncul setelah seorang pakar kesehatan dari Tiongkok yakni Wang Guangfa menyatakan bahwa virus Corona dapat menginfeksi manusia lewat mata. Lantas seperti apa penjelasan lengkapnya? Simak informasinya berikut ini.

(wk/eval)

1. Gajala Mata Merah Muda Dikaitkan dengan Penularan Corona, Begini Penjelasannya


Gajala Mata Merah Muda Dikaitkan dengan Penularan Corona, Begini   Penjelasannya

Dilansir dari Daily Mirror, Wang Guangfa merupakan salah satu tokoh medis populer di Tiongkok yang telah membantu mengatasi wabah Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) pada tahun 2003 silam. Pakar dari Universitas Peking ini menyatakan bahwa dirinya telah positif COVID-19 setelah mengunjungi bangsal isolasi pasien pengidap virus Corona.

Wang meyakini bahwa dirinya tertular virus ini karena tidak mengenakan kacamata pelindung. Usai pulang dari kunjungan tersebut, Wang menderita konjungtivitis (mata merah muda) di bagian mata kirinya.

Perlu diketahui, konjungtivitis terjadi dikarenakan pelebaran pembuluh darah di selaput yang melapisi permukaan bola mata dan kelopak mata bagian dalam. Saat mengalami gejala ini, seseorang akan merasakan mata gatal, sakit atau sensasi terbakar, mata berair, belekan, sulit membuka mata saat bangun tidur dan kelopak mata yang membengkak.

"Saat itu kami sangat waspada dan menggunakan masker N95. Namun, saya kemudian menyadari tidak menggunakan kacamata pelindung," ungkap Wang.

Beberapa jam setelah merasakan konjungtivits, Wang mengalami demam dan menganggapnya sebagai flu biasa. Pasalnya selama mengamati pengidap COVID-19, ia belum pernah menemui pasien dengan gejala konjungtivitis. Namun saat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, Wang positif menderita COVID-19 alias telah terpapar virus Corona.

Karena itulah pasien yang terkena virus Corona mungkin memiliki gejala okular. Konjungtivitis virus diketahui hadir dengan infeksi saluran pernapasan atas seperti pilek, flu dan sebagainya.

2. Penelitian Soal Pasien Positif Corona dengan Gejala Mata Merah Muda, Seberapa Besar Persentasenya?


Penelitian Soal Pasien Positif Corona dengan Gejala Mata Merah Muda, Seberapa Besar Persentasenya?
The New England Journal of Medicine

Beberapa laporan menunjukkan bahwa virus Corona dapat menyebabkan konjungtivitis dan ditularkan melalui kontak aerosol dengan konjungtiva. Oleh karena itu, pasien yang pergi ke dokter spesialis mata untuk konjungtivitis dan memiliki gejala pernapasan, selain melakukan perjalanan ke daerah-daerah dengan wabah yang diketahui, dapat dicurigai mengidap COVID-19.

Sebuah studi baru-baru ini tentang rumah sakit di seluruh Tiongkok yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, menemukan fakta bahwa konjungtivitis atau mata merah terjadi pada 9 dari 1.099 pasien yang telah dipastikan positif COVID-19. Dengan demikian, persentasenya hanya sebesar 0,8 persen.

Selain itu, sebuah studi dalam Journal of Medical Virology menyebutkan bahwa dari 30 pasien yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19, hanya ada 1 yang mengalami gejala konjungtivitis. Berdasarkan informasi tersebut, kejadian konjungtivitis pada pasien Corona sangat rendah.

Walaupun konjungtivitis bukanlah salah satu gejala COVID-19 yang paling umum, American Academy of Ophthalmology telah membuat serangkaian rekomendasi kepada dokter mata untuk bertindak cepat dan efisien jika mereka adalah spesialis pertama yang mengevaluasi pasien yang mungkin terinfeksi Corona.

3. Lantas, Bagaimana Proses Penularan Virus Corona Melalui Mata?


Lantas, Bagaimana Proses Penularan Virus Corona Melalui   Mata?

Meskipun tidak banyak pasien COVID-19 yang mengalami gejala konjungtivitas, penularan Corona lewat mata juga patut diwaspadai. Dr Setiyo Budi Riyanto SpM(K) selaku Direktur Utama JEC Eye Hospital Clinics menjelaskan bahwa memang secara teori virus Corona dapat menular lewat mata.

"Sebenarnya patogenesis terjadi penularan melalui mukosa di mata ini tidak banyak detail laporannya. Mukosa ini adalah cairan yg basah, nah ini dikhawatirkan bisa menular lewat itu," ujar Budi pada Sabtu (14/3) lalu.

Hal ini bisa terjadi ketika seseorang tanpa sengaja memegang benda atau bersalaman dengan pasien positif COVID-19 dan tidak langsung mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer. Penularan dapat terjadi ketika ia menyentuh mata dalam keadaan tangan yang masih kotor. Dengan begitu, virus Corona masuk ke dalam tubuh seseorang.

4. Penjelasan Kemenkes Soal Penularan Corona Lewat Mata: Bukan Karena Bertatapan


Penjelasan Kemenkes Soal Penularan Corona Lewat Mata: Bukan Karena Bertatapan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada banyak informasi simpang siur soal penularan Corona lewat mata. Tidak sedikit orang yang menganggap jika penularan itu terjadi karena seseorang bertatapan secara langsung dengan penderita COVID-19.

Hal ini pun menarik perhatian Endang Budi Hastuti, Kepala Sub Direktorat Penyakit Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Endang membantah informasi tersebut dan menegaskan jika penularan Corona lewat mata bukan melalui tatapan.

"Pernah dengar tidak? Itu juga ada. Jadi makanya disarankan pakai masker yang sampai menutupi mata. Tapi bukan seperti itu, tidak menular melalui tatapan mata," ujar Endang saat melakukan presentasi di gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta.

Lebih lanjut Endang menjelaskan bahwa mata tetap menjadi salah satu bagian tubuh yang rentan dimasuki oleh virus. "Kalau kita kucek-kucek mata saat tangannya kotor, terkontaminasi, bisa menular juga ke orang lain. Jadi bukan tatapannya," imbuhnya.

5. Lakukan Berbagai Tindakan Pencegahan Ini Jika Tak Ingin Tertular Virus Corona Lewat Mata


Lakukan Berbagai Tindakan Pencegahan Ini Jika Tak Ingin Tertular   Virus Corona Lewat Mata

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menggelar konferensi pers pada 24 Januari 2020 lalu. Dalam kesempatan tersebut mereka mengumumkan tindakan preventif atau tindakan pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat agar tak sampai tertular virus Corona.

IDI mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan pola hidup sehat. Yang pertama adalah selalu menjaga kebersihan tangan sebelum memegang bagian wajah, mulai dari mata, hidung dan mulut. Untuk menjaga kebersihan tangan, setiap individu hendaknya selalu mencuci tangan menggunakan sabun antiseptik dan air yang mengalir. Proses ini hendaknya dilakukan selama 20 detik.

Kedua, jika Anda bepergian ke daerah yang minim air bersih, hendaknya selalu bawa hand sanitizer dengan kandungan alkohol hingga 70-80 persen untuk digunakan di situasi tertentu. Ketiga, terapkan etika saat batuk atau bersin dengan menutup mulut dan hidung menggunakan saputangan, tisu atau lengan bagian dalam. Terakhir, usahakan untuk selalu menggunakan kacamata pelindung dan masker N95 jika berada di area endemik virus Corona.

Selain IDI, pemerintah juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dalam menghadapi pandemi ini. Alih-alih panik, masyarakat diharapkan untuk menjaga jarak dengan orang lain, menghindari kerumumunan hingga mengurangi aktivitas di luar rumah demi meminimalisir penyebaran Corona.

Demikian beberapa hal yang berkaitan dengan gejala mata merah muda dengan virus Corona. Simak juga artikel ini agar tetap produktif selama bekerja di rumah karena wabah Corona. Selain itu, kalian juga bisa menyimak artikel ini untuk mengetahui beberapa hal yang perlu diketahui soal self isolation di tengah wabah Corona.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru