Petugas Medis Tak Nyaman Dapat Stigma Dari Masyarakat di Tengah Pandemi Corona, Pihak RS Buka Suara
AFP/Paolo Miranda
Nasional

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Rita Rogayah membenarkan adanya stigma negatif yang didapat oleh para petugas medis terkait pandemi virus corona (Covid-19).

WowKeren - Pandemi virus corona (Covid-19) kini tengah menyerang berbagai belahan dunia, tak terkecuali Indonesia. Para petugas medis pun menjadi garda terdepan di tengah "perang" melawan pandemi ini.

Sayangnya, stigma masyarakat terhadap para petugas medis yang merawat Covid-19 justru tumbuh. Hal ini bahkan telah dibenarkan oleh Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Rita Rogayah.

Meski membenarkan adanya stigma tersebut, Rita meyakinkan bahwa tidak ada tim medis RSUP Persahabatan yang diusir warga setempat dari rumah atau indekosnya. "Mereka pokoknya tidak ada yang diusir, tapi memang ada stigma itu betul, tapi tidak diusir," terang Rita dilansir CNN Indonesia pada Kamis (26/3) hari ini.

Menurut Rita, para petugas medis hingga kini masih tinggal di rumah dan indekosnya masing-masing. Meski demikian, ia tak menampik ada beberapa di antara petugas medis tersebut yang merasa tak nyaman dan memutuskan untuk mencari tempat tinggal baru.

"Mereka merasa tidak nyaman, tapi tidak ada (yang tinggal) di RSUP," jelas Rita. "Jadi mereka tidak ada yang katanya diusir, 'saya harus tinggal di rumah sakit', itu enggak ada."


Lebih lanjut, Rita mengaku masih melakukan pendataan terkait hal tersebut. Meski demikian, ia tidak menjelaskan rinci upaya yang sudah dilakukan oleh pihak RSUP Persahabatan dalam menghadapi stigma tersebut. "Ada beberapa dari mereka (tim medis) menyampaikan, tapi saya masih data," tutur Rita.

Selain itu, Rita juga meminta agar masyarakat tetap waspada dan tak perlu paranoid. Pasalnya, tim medis RSUP Persahabatan telah dibekali protokol penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan protokol kesehatan lainnya.

"Seharusnya tidak perlu terjadi karena perawat-perawat yang bertugas telah menggunakan APD lengkap," jelas Rita. "Sehingga sebetulnya mereka terhindar dari virus Covid-19."

Sebelumnya, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Daeng M Faqih membenarkan informasi adanya petugas medis yang mendapatkan stigma negatif masyarakat karena merawat pasien terinfeksi virus Corona. Masyarakat takut mereka bisa tertular dari petugas medis tersebut.

Senada dengan Rita, Daeng meminta masyarakat tak khawatir karena tenaga medis telah dilengkapi APD selama merawat pasien Covid-19. "Pemerintah harus meyakinkan masyarakat bahwa petugas kesehatan sudah dilindungi APD dengan benar dan berstandar sehingga masyarakat tidak was-was," pungkas Daeng dilansir Kompas.com, Selasa (24/3).

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru