Stok Menipis Lantaran Minimnya Pendonor, Corona Menular Lewat Darah?
Nasional

Kepala Biro Humas PMI Kota Tangerang, Ade Kurniawan menyebutkan jika akibat wabah COVID-19, banyak pendonor yang membatalkan kegiatan donornya baik di instansi maupun mal.

WowKeren - Palang Merah Indonesia Kota Tangerang menyebut jika stok darah di wilayah tersebut kian menipis untuk saat ini. Hal itu disebabkan karena jumlah pendonor di Kota Tangerang menurun sekitar 30 hingga 40 persen.

Meski demikian, dipastikan walau menipis stok darah masih ada. Hal itu sebagaimana dikatakan oleh Kepala Biro Humas PMI Kota Tangerang, Ade Kurniawan.

Ia menyebutkan jika akibat wabah COVID-19, banyak pendonor yang membatalkan kegiatan donornya. "Sangat menurun, hampir 30-40 persen. Banyak pendonor yang membatalkan kegiatan donornya di instansi atau perusahaan. Di mal juga sepi," ujar Ade, Kamis (26/3).

Pada umumnya, jumlah per hari pendonor darah bisa mencapai angka 350. Namun sejak corona mulai mewabah di Indonesia, jumlahnya menurun hingga hanya mencapai 100 pendonor saja.


Padahal, PMI menargetkan untuk menyetok 20 ribu darah selama bulan Ramadan hingga hari Raya Idul Fitri. Oleh sebab itu untuk menangani masalah kelangkaan pendonor ini maka pihaknya mengambil langkah jemput bola.

"Kita terhambat akhirnya. Awalnya kita menargetkan 20 ribu darah untuk Bulan Suci Ramadhan dan usai Hari Raya Idul Fitri. Ini kita juga saat ini tetap gencar mengajak warga untuk mendonor," jelas Ade. "Kita door to door jemput bola saat wabah ini."

Untuk menutupi stok darah yang ada, PMI Kota Tangerang menerapkan status motivasi donor. Artinya, bagi pasien yang membutuhkan darah harus membawa pendonor sendiri.

Selain itu, ia mengingatkan jika penyebaran virus corona tidak berpengaruh pada donor darah sebab penularannya bukan melalui darah. Untuk itu ia mengimbau agar masyarakat tak takut mendonorkan darah sebab saat ini masih banyak pasien yang membutuhkan bantuan darah.

"Jadi banyak pasien, saudara kita yang membutuhkan darah. Karena tak hanya COVID-19 saja, disitu ada DBD, pendarahan saat ibu melahirkan, khususnya untuk penderita Thalasemia karena Thalasemia membutuhkan darah dua minggu sekali," kata Ade. "Jangan karena COVID-19 masyarakat nggak mau donor. Sebenarnya COVID-19 dengan donor darah tidak berpengaruh."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait