Tak Pikirkan Bahaya Corona, Ribuan Perantau Asal Wonogiri Nekat Mudik
Nasional

Para perantau asal Wonogiri nekat mudik ke kampung halaman di tengah pandemi Corona. Aksi mereka ini dikhawatirkan akan membawa virus bagi masyarakat lainnya.

WowKeren - Agenda mudik tahun 2020 ini nampaknya akan sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, Indonesia saat ini tengah dilanda wabah virus Corona yang membuat para perantau agaknya kesulitan untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing. Presiden Jokowi pun sudah mengimbau agar masyarakat tak melakukan kegiatan mudik untuk perayaan Hari Raya Idul Fitri tahun ini.

Namun, sepertinya aturan dari presiden ini tak diindahkan oleh ribuan pemudik asal Wonogiri yang berada di Jakarta. Dengan nekatnya, mereka tetap melakukan perjalanan mudik ke Wonogiri guna merayakan Bulan Suci Ramadhan serta Hari Raya Idul Fitri. Meski masih dua bulan lagi, namun salah satu terminal di Wonogiri sudah dipadati pemudik.

Kepala Terminal Induk Giri Adipura Krisak Wonogiri, Agus Hasto Purwanto, mencatat dari tanggal 15 Maret sampai 22 Maret 2020 datang sebanyak 876 armada dan penumpang sebanyak 14.140 orang. Tentu jumlah ini sangat mengkhawatirkan. Mengetahui seharusnya Inonesia saat ini melakukan social disatancing, namun warga Wonogiri malah melakukan hal sebaliknya.

“Kali ini pelonjakan jumlah kedatangan penumpang di terminal setelah Jakarta berstatus tanggap darurat Corona," kata Agus mengutip Kumparan, Jumat (27/3). Dalam periode 19 Maret hingga 22 Maret 2020, rata-rata tiap hari jumlah pemudik mengalami kenaikan sekitar 500-700 orang. Ribuan perantau Wonogiri ini berasal dari wilayah Jabodetabek.


Aksi nekat ribuan perantau asal Wonogiri ini disebutkan oleh Ahli epidemiologi Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono sangat membahayakan masyarakat lainnya. Ia mengatakan jika peluang penularan virus ini akan jauh lebih besar, mengingat para pemudik berasal dari daerah yang terinfeksi virus Corona.

“Peluang bahwa 5 orang akan ada (terjangkit virus corona) dari 11 ribu orang yang mudik (ke Wonogiri). Jadi 5 orang yang sakit kalau tidak ditemukan dan tidak mudah menemukan 5 orang yang sakit di 11 ribu itu menjadi kendala sendiri. Kalau mereka mudiknya bareng itu akan jadi potensi yang besar bagi Wonogiri,” jelas Miko.

Dari 5 orang yang diasumsikan terjangkit COVID-19 tersebut, menurut Miko, selanjutnya bisa menimbulkan risiko penyebaran ganda (doubling). Dalam hal ini keluarga menjadi kelompok paling berisiko tertular. Oleh karena itu, mereka yang baru riba ke Wonogiri wajib untuk menjalani tes demi menghentikan penyebaran virus Corona.

Miko pun berpendapat, jika seharusnya pemerintah me-lockdown Jakarta yang telah menjadi episentrum atau pusat wabah Corona di Indonesia. "Karena sekarang enggak ada regulasinya. Orang pulang kampung bukannya tidak boleh, diimbau jangan. Kan itu imbauan bukan regulasi. Kalau regulasi, itu (warga yang pergi mudik) bisa dihalang-halangi dengan regulasi tersebut," tutup Miko.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru