Sigap, Banda Aceh Umumkan Lockdown Pasca 2 Warganya Positif Terinfeksi COVID-19
Nasional

Pemerintah Kota Banda Aceh baru saja mengumumkan akan melakukan partial lockdown atau lockdown lokal untuk menekan penyebaran virus corona, terutama di wilayah yang terdapat korban positif.

WowKeren - Penyebaran virus corona atau COVID-19 di Indonesia yang sangat cepat membuat pilihan lockdown di beberapa kota tak terhindari. Kota Tegal beberapa waktu lalu menuai sorotan karena menjadi kota di Indonesia pertama yang mengumumkan akan menerapkan local lockdown.

Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono berencana menutup akses masuk ke Tegal mulai 30 Maret hingga 30 Juli 2020 mendatang dengan menggunakan pembatas berupa MBC beton dengan berat sampai dua ton. Hal ini turut disusul oleh kota lain di Indonesia.

Pemerintah Kota Banda Aceh baru saja mengumumkan akan melakukan partial lockdown atau lockdown lokal untuk menekan penyebaran virus corona, terutama di wilayah yang terdapat korban positif. Bukan tanpa alasan, kebijakan itu diambil lantaran adanya dua warga Banda Aceh yang sudah terkonfirmasi positif corona.

Dilansir dari CNN, Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar, mengatakan kebijakan itu diputuskan setelah rapat terbatas dirinya dengan Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman di pendopo wali kota, pada kemarin, Jumat (27/3). Lebih lanjut, pihaknya juga segera menyurati Pemerintah Aceh untuk memberlakukan status lockdown untuk Kota Banda Aceh.

"Kota Banda Aceh akan memberlakukan Partial Lockdown atau Lockdown Lokal. Terutama kawasan yang tempat tinggal pasien dan terpapar COVID-19, serta kawasan yang sudah terdata Orang Dalam Pemantauan (ODP)," ungkap Farid Nyak Umar.


"Karena Kota Banda Aceh sebagai ibukota Provinsi Aceh, maka Walikota Banda Aceh akan segera menyurati Pemerintah Aceh, agar Kota Banda Aceh dapat diberlakukan Lockdown," lanjutnya.

Selain akan menutup akses masuk dan keluar kota, pemkot Banda Aceh, juga akan meminta kepada Pemerintah Aceh untuk mendesak pihak terkait agar Bandara Sultan Iskandar Muda untuk ditutup. Menurutnya, hal ini sangar penting dilakukan karena setiap harinya ada puluhan atau ratusan penumpang yang datang dari Jakarta yang merupakan wilayah kasus COVID-19 terbanyak.

Pemerintah Kota Banda Aceh juga telah melakukan persiapan dana senilai Rp18,7 miliar selama masa tanggap darurat untuk mendukung kebijakan lockdown ini. Kebijakan tersebut diambil oleh Aminullah mencermati semakin meningkatnya grafik pasien COVID-19 baik suspect maupun positif di Indonesia, Aceh, dan Banda Aceh.

Secara garis besar, penggunaan dana tersebut dibagi menjadi dua bagian. Pertama senilai Rp 8 miliar lebih untuk belanja barang jasa dan barang habis pakai serta pengadaan belanja modal sarana. Kemudian Rp 10 miliar untuk belanja tidak terduga.

"Dananya sudah ada dan sudah kita siapkan sebesar Rp18,7 miliar, sumbernya dari APBK tahun anggaran 2020," kata Aminullah. "Apabila situasi semakin parah, maka dana ini akan kita gunakan untuk pembagian Sembako bagi warga kurang mampu dan para pekerja yang terdampak serta keperluan darurat lainnya."

(wk/putr)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait