AS Darurat Corona Sampai Jenazah Dibawa Pakai Truk, Trump Sigap Lakukan Ini
Getty Images/Tom Brenner
Dunia

AS menjadi negara dengan jumlah kasus positif COVID-19 terbanyak di dunia. Presiden Donald Trump pun sigap mengambil kebijakan ini demi mencegah penularan lebih lanjut.

WowKeren - Publik tak pernah menyangka bahwa Amerika Serikat akan "menggeser" posisi Tiongkok dan Italia sebagai pusat wabah virus Corona. Diketahui, jumlah kasus positif COVID-19 di AS sudah mencapai lebih dari 100 ribu orang.

Situasi di sana pun kian darurat lantaran tenaga medis juga mulai kuwalahan, baik mengurus pasien yang masih memerlukan perawatan atau yang telah meregang nyawa akibat penyakit tersebut. Salah satunya tampak dari unggahan video seorang warganet di worldstarhiphop.com.

Dalam video berdurasi 5 menit 33 detik itu tampak beberapa jenazah pasien yang diangkut dengan forklift. Jenazah dalam kantung itu terlihat ditumpuk di forklift sebelum dimasukkan ke dalam truk trailer berkontainer. Dari keterangan sang pengunggah, peristiwa itu terjadi di Rumah Sakit Brookly, New York.

AS Darurat Corona Sampai Jenazah Dibawa Pakai Truk, Trump Sigap Lakukan Ini

World Star HipHop

"Ini sungguhan. Teman-teman, aku tidak bohong, ini sungguhan," ujar pria perekam video itu. "Tolong doakan kami," sambungnya dengan nada frustrasi.


Namun situasi tampaknya tak membuat Presiden AS Donald Trump khawatir. Hal ini terbukti dari sikapnya yang sempat berniat untuk "kembali membuka" negaranya pada Hari Raya Paskah mendatang.

Namun pernyataan Trump ini segera direvisi pada Minggu (29/3) waktu setempat kemarin. "Itu hanya sebuah aspirasi pribadi," ujar Trump, dilansir dari People, Senin (30/3).

Oleh karena situasi yang semakin darurat ini, Trump lantas mengambil kebijakan tegas untuk memperpanjang masa social distancing sampai 30 April 2020 mendatang. Pasalnya presiden berusia 73 tahun itu memprediksi puncak pandemi akan berlangsung sampai dua pekan ke depan.

"Model matematika memperkirakan puncak laju kematian (akibat COVID-19) akan berlangsung selama dua pekan ke depan," jelas Trump dalam konferensi persnya. "Saya tegaskan sekali lagi. Puncak, angka tertinggi, dari laju kematian (akibat COVID-19), tolong diingat, akan berlangsung dalam dua pekan ke depan."

"Oleh karena itu, kebijakan social distancing akan diperpanjang sampai 30 April untuk mereda angka penyebaran," imbuh taipan properti itu. Pada kesempatan yang sama, Trump juga mengungkapkan harapannya agar negara adidaya yang dipimpinnya itu bisa segera sembuh maksimal pada 1 Juni 2020 mendatang.

Namun ada satu pertanyaan yang masih dilewatkan oleh Trump. Yakni ketika Trump ditanya soal potensi rakyat AS "terbunuh" oleh dampak ekonomi alih-alih wabah virus Corona itu sendiri. "Tetap bersikap baik (satu sama lain) dan jangan saling mengancam," demikian kutipan jawaban Trump.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait