Corona Ditularkan Lewat Droplet dan Bukan Airborne, Apa Bedanya?
SerbaSerbi

WHO menegaskan virus Corona penyebab COVID-19 ditularkan lewat droplet dan bukan melalui udara alias airborne. Namun sesungguhnya apa perbedaan diantara kedua jenis penularan itu?

WowKeren - Di tengah wabah virus Corona yang sedang menjadi sorotan besar beberapa waktu belakangan, berbagai isu terkait penyakitnya pun terus bermunculan. Mulai dari desas-desus soal metode penularan sampai senyawa yang digadang-gadang bisa menyembuhkannya.

Salah satu isu yang sempat membuat heboh belum lama ini adalah terkait cara virus Corona menular antarindividu. Beredar informasi bahwa virus itu ditularkan secara airborne alias lewat udara.

Belakangan isu ini sudah dibantah oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Lewat unggahan di Instagram-nya, WHO menegaskan bahwa virus SARS-CoV-2 ditularkan lewat droplet.

Jadi sebenarnya apa perbedaan kedua jenis penularan virus ini? Padahal bila dipikir secara awam keduanya serupa, yakni lewat media "udara". Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Penularan lewat droplet berarti melibatkan cairan dari tubuh penderitanya. Dalam hal ini cairan tubuh pasien positif bisa dikeluarkan lewat batuk maupun bersin.

Percikan cairan yang timbul dari sana bisa menular bila masuk ke mata, mulut, atau hidung individu lain. Penyebaran droplet biasanya sejauh satu meter, karena itulah WHO menyarankan agar ada jarak satu meter untuk setiap individu ketika terpaksa berkontak.


Corona Ditularkan Lewat Droplet dan Bukan Airborne, Apa Bedanya?

MarwahKepri

Namun tak hanya itu, droplet dari pasien positif ternyata juga bisa menempel di permukaan benda. Sudah ada beberapa penelitian yang menjelaskan seberapa lama masa hidup virus-virus di droplet ini ketika jatuh di permukaan benda tertentu, kalian bisa melihatnya di sini.

Penularan lewat droplet yang menempel di permukaan benda inilah yang patut diwaspadai. Sebab bisa saja virus yang menempel di permukaan benda tertentu belum mati dan terlanjur masuk ke tubuh individu lain ketika menyentuh benda tersebut.

Oleh karena itu, WHO serta Kementerian Kesehatan selalu menegaskan pentingnya mencuci tangan setelah melakukan aktivitas. Jauh lebih baik apabila cuci tangan dilakukan dengan air mengalir dan sabun. Penularan lewat droplet ini biasa terjadi di penyakit terkait saluran pernapasan seperti pilek dan COVID-19, serta infeksi Ebola.

Sedangkan penularan melalui airborne mengacu pada mikroorganisme penyebab penyakitnya, dalam hal ini bisa bakteri, virus, maupun patogen lain. Mikroba penyebab penyakit ini, bila menyebar melalui airborne, dapat bertahan di udara dalam jangka waktu lama.

Mikroba penyebab penyakit ini biasanya ringan sehingga bisa dengan mudah digerakkan oleh udara. Alhasil "jangkauannya" pun lebih jauh dari mikroba yang menyebar lewat droplet. Beberapa contoh penyakit dengan penularan seperti ini adalah cacar air dan TBC alias tuberkulosis.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru