Indonesia Terbitkan ‘Pandemic Bond’ Untuk Atasi Corona, Apa Itu?
iStock
Nasional

Pemerintah Indonesia akan segera menerbitkan ‘pandemic bond’ sebagai langkah untuk menghadapi wabah virus corona (COVID-19) di Tanah Air. Apa itu?

WowKeren - Kasus virus corona (COVID-19) di Indonesia terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap harinya. Dilansir covid.go.id hingga Rabu (1/4), kasus corona di Indonesia mencapai 1.528 pasien positif.

Pemerintah Indonesia terus menerapkan sejumlah kebijakan untuk berperang melawan virus corona. Salah satunya adalah kebijakan dalam sektor ekonomi demi menyelamatkan kehidupan masyarakat.

Setelah sebelumnya Presiden Joko Widodo menggratiskan biaya listrik selama tiga bulan, kini pemerintah akan menerbitkan pandemic bond. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan jika pandemic bond sebagai langkah menekan dampak wabah virus corona.

Saat ini, penerbitan pandemic bond sedang diatur mekanismenya. Sri Mulyani mengatakan jika pihaknya dan Bank Indonesia (BI) masih menyusun aturan ini secara hati-hati.

"Pertama, ada klausal khusus dilakukan pembiayaan melalui Bank Indonesia, yang bisa beli bond secara langsung,” ujar Sri Mulyani seperti dilansir dari CNNIndonesia, Rabu (1/4). “Ini sedang diatur luar biasa hati-hati antara kami dan BI.”


Pandemic Bond atau Recovery Bond adalah surat utang pemerintah dalam bentuk rupiah yang bisa di-akuisisi Bank Indonesia (BI). Selain itu, surat utang ini juga dapat di-akuisisi oleh sektor swasta lainnya seperti importir, eksportir, dan sebagainya.

Sri Mulyani mengatakan jika penerbitan pandemic bond ini sangat mungkin dalam waktu dekat berdasarkan Perppu. Meski demikian, nantinya tetap ada sejumlah peraturan di antara BI dan Kementerian Keuangan.

Hal itu dilakukan agar pemerintah tetap tidak berlebihan dalam meminta biaya dari BI karena adanya defisit negara. Pandemic bond juga dibuat untuk mencegah apabila sejumlah market sangat volatile.

”Nanti akan dipersiapkan rambunya agar tidak dipersepsikan bahwa pemerintah tidak ugal-ugalan defisit dengan minta biaya dari BI,” tegas Sri Mulyani. “Ini yang kemudian perlu direspon dengan pilihan-pilihan pembiayaan.”

Sri Mulyani tidak membantah jika wabah virus corona ini begitu menjatuhkan perekonomian di Indonesia dan dunia. “Covid-19 belum bisa diatasi, penyebaran masih meningkat dan dampaknya ke ekonomi berat. Dampak ke keuangan akan terus semakin berat,” pungkasnya

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru