Baru-baru ini Goo Ho In mengungkapkan kalau sang ibu meminta jatah 50 persen dari harta warisan Goo Hara meski telah meninggalkan putrinya itu selama 20 tahun.
- Eka Dewi Sofia Putri
- Kamis, 02 April 2020 - 15:04 WIB
WowKeren - Goo Hara meninggal dunia pada November tahun lalu. Kepergian penyanyi kelahiran 1991 tersebut meninggalkan permasalahan keluarga antara kakaknya, Goo Ho In dengan ibu kandung mereka yang kini menuntut warisan.
Berdasarkan hukum waris di Korea Selatan, keluarga inti yaitu orangtua, anak dan saudara kandung otomatis menerima warisan jika subyek tak meninggalkan surat wasiat. Dengan berbekal hukum ini, ibu kandung Goo Hara meminta jatah warisan meski ia tak meninggalkan kedua anaknya sejak Goo Hara berusia 9 tahun.
Hal ini tentu saja tak dibiarkan begitu saja oleh Goo Ho In, kakak Goo Hara yang ikut membesarkan adiknya bersama sang nenek. Baru-baru ini Goo Ho In mengungkapkan kalau sang ibu meminta jatah 50 persen dari harta warisan Goo Hara meski telah meninggalkan putrinya itu selama 20 tahun.
Hal ini tentu saja tak luput dari perhatian para netizen. Tak sedikit dari mereka yang ikut marah mendengar apa yang dilakukan ibu kandung Goo Hara.
"Aku harap ibu kandungnya tidak mendapatkan satu sen pun. Aku harap identitasnya bocor dan dia malu seumur hidupnya."
"Kau tidak bisa menjadi seorang ibu hanya karena kau melahirkannya... Dia seorang iblis."
"Kalau kau meninggalkan kewajibanmu sebagai orangtua, kau juga harus melepaskan hak apa pun atas warisan anakmu. Menelantarkan anakmu sendiri menghilangkan hak apa pun yang kau miliki atas mereka. Kalau dia mendapatkan keinginannya, maka itu berarti ibu pengganti dan donor sel telur juga bisa menuntut hak mereka."
"Cukup beberkan wajah ahjumma itu. Dia harus menunjukkan dirinya jika dia begitu yakin akan haknya."
"Aku tidak tahu bagaimana kau bisa meminta uang ketika putrimu sendiri mengakhiri hidupnya, bahkan bukan karena kecelakaan..."
"Jadi dia tidak punya masalah meninggalkan kewajibannya sebagai orangtua tapi dia tidak bisa melepaskan harta warisannya? Apalagi ketika anaknya mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis? Aku harap hukum segera diganti sehingga ini tidak terjadi lagi."
"Bagaimana mungkin dia manusia? Bagaimana mungkin kau bisa melakukan ini sebagai manusia? Sebagai seorang ibu...?"
"Merinding...tidak ada kontak seumur hidupnya dan sekarang yang dia inginkan hanyalah uang, uang, uang setelah pemakaman... Dia bahkan membawa pengacaranya masuk dengan alat perekam? Hukum kita sangat bobrok."
(wk/dewi)
